Pujian-pujian di Luar Nalar kepada Pele dari Para Bintang Sepak Bola Dunia

Pujian-pujian di Luar Nalar kepada Pele dari Para Bintang Sepak Bola Dunia
Pele diangkat di pundak rekan setimnya setelah Brasil menjuarai Piala Dunia, Estadio Azteca, Mexico City, 21 Juni 1970 (c) AP Photo, File

Bola.net - Sulit mendebat Pele sebagai salah satu legenda atau yang terbaik di sepak bola. Sebab, banyak pemain hebat di dunia yang juga menaruh respek terhadapnya.

Pele telah memenangkan tiga gelar Piala Dunia. Gelar pertamanya bahkan diraih ketika masih berusia 18 tahun dan sudah jadi tulang punggung tim Samba ketika itu.

Laman resmi FIFA juga mencatat bahwa sepanjang kariernya, Pele telah menjaringkan 1281 gol dalam 1363 laga. Dengan catatan, jumlah tersebut mencakup gol di laga-laga tidak resmi bersama Santos dan New York Cosmos.

Pele juga melakukan hal-hal di luar sepak bola yang bertujuan menyatukan dan mendamaikan. Lantas, para bintang sepak bola dunia tidak segan untuk memberikan pujian setinggi langit kepadanya.

1 dari 3 halaman

Sebuah Entitas dan Sebuah Mitos

Salah satu pujian yang pernah diterima Pele adalah dirinya dianggap sebagai sebuah entitas atau sebuah mitos. Menurut para pemujinya ini, Pele seperti bukan lagi seorang manusia.

“Bagi orang-orang Brasil, membicarakan Pele berarti bicara tentang entitas, bicara tentang sesuatu yang jauh lebih superior dari semua orang,” ucap Ronaldo, bintang asal Brasil.

“Pele adalah sebuah mitos bagi saya. Sebagai sebuah mitos, hal itu tidak bisa didiskusikan. Dia berhasil menghentikan perang. Pele melakukan hal-hal yang bukan seperti manusia,” ujar Carlos Dunga, pesepakbola asal Brasil secara takjub.

2 dari 3 halaman

Bukan Lagi Pemain dan Melewati Nalar

Pele juga pernah disebut sebagai pemain yang melampaui nalar manusia. Caranya bermain seperti tidak bisa dibandingkan dengan pesepakbola lainnya.

“Pemain terbaik di dalam sejarah sepak bola adalah Di Stefano. Saya menolak untuk mengklasifikasikan Pele sebagai pemain karena dia jelas berada di atas itu,” ujar salah satu penyerang tertajam di sepak bola, Ferenc Puskas.

“Pele adalah satu-satunya pesepakbola yang mampu melewati batas-batas logika dan nalar,” ucap bintang Belanda, Johan Cruyff.

3 dari 3 halaman

Seperti Dewa dan Seperti Puisi

Pujian-pujian di luar nalar juga pernah disampaikan oleh Michel Platini dan bahkan seorang penyair asal Brasil, Pier Paolo Pasolini.

“Ada yang namanya Pele yang merupakan lelaki biasa, ada juga Pele yang sebagai pemain. Dan bermain seperti Pele adalah bermain menyerupai Dewa,” ujar Platini.

“Momen saat bola itu tiba di kaki Pele, di momen itu lah sepak bola bertransformasi menjadi puisi,” tambah Pasolini.

Sumber: FIFA