Pogba Pimpin Para Pemain Terbaik Piala Dunia U-20

Pogba Pimpin Para Pemain Terbaik Piala Dunia U-20
Daftar peraih penghargaan individu fi Piala Dunia U-20. (c) FIFA
Bola.net - Piala Dunia U-20 Turki diakhiri dengan dramatis. Dalam partai final, Prancis dan Uruguay sama-sama tak bisa memecah deadlock dan harus mencari pemenang lewat babak adu penalti.

Prancis akhirnya keluar sebagai pemenang dengan keunggulan 4-1 dalam adu penalti itu. Sementara itu, Ghana mengamuk dalam perebutan tempat ketiga dengan mengalahkan Irak tiga gol tanpa balas.

Ajang Piala Dunia U-20 ini merupakan ajang yang bagus untuk memantau bakat-bakat muda terbaik saat ini. Banyak pemain potensial yang menunjukkan kebolehan mereka selama turnamen.

Pada akhirnya, FIFA telah menentukan para pemain terbaik turnamen. Berikut adalah para pemain yang pulang dengan piala individu dari FIFA plus tim yang memenangkan gelar tim paling fair play. (FIFA/hsw)
1 dari 8 halaman

Golden Ball

Golden Ball

Paul Pogba (Prancis)

Pogba terpilih sebagai pemain terbaik Piala Dunia U-20 kali ini alias meraih Golden Ball. Penampilannya yang gemilang di sepanjang turnamen sudah membuat banyak pihak terpana.

Pogba memiliki fisik kuat, tekling presisi, daya jelajah dan kemampuan membaca pertandingan bisa menentukan tempo pertandingan yang diinginkan Prancis. Di timnya, dia adalah pemimpin yang tak terbantahkan.

Pelatih Les Bleuets Pierre Mankowski juga mengandalkan Pogba untuk memberi semangat tim ketika mental mereka tengah turun di lapangan.

2 dari 8 halaman

Silver Ball

Silver Ball

Nicolas Lopez (Uruguay)

Siapa pun yang melihat cara bermain Lopez tahu pemuda ini punya bakat istimewa. Pemain berusia 19 tahun ini merupakan perusak menakutkan bagi barisan pertahanan lawan.

Lopez bisa berlari sangat kencang dan tak takut beradu sprint dengan siapa pun. Namun yang paling berbahaya dari pemain ini adalah timing-nya yang presisi. Ia bisa mendeteksi waktu yang tepat untuk melakukan tindakan tertentu.

Dengan kemampuan teknik yang terus berkembang, kehadiran Lopez akan membuat semua bek lawan waspada. Kontribusinya penting untuk membantu La Celeste ke final.

3 dari 8 halaman

Bronze Ball

Bronze Ball

Clifford Aboagye (Ghana)

Aboagye tidak memiliki kecepatan atau fisik besar seperti rekan-rekannya di timnas Ghana U-20. Namun ia memberikan kompensasi berupa kreativitas luar biasa.

Dia punya teknik tinggi, bisa melindungi bola, dan bisa keluar dari situasi yang sulit. Ia bisa menata tempo permainan dengan baik. Visi dan umpan jarak dekat maupun jarak jauhnya juga cukup terukur.

Ciri khas Aboagye adalah kemampuannya mengirim umpan terobosan bagi para pemain depan yang cepat. Kontribusi empat asssit sudah menjadi bukti dari kreativitasnya.

4 dari 8 halaman

Golden Boot

Golden Boot

Ebenezer Assifuah (Ghana)
6 Gol
0 Assist

Pemain enerjik nomor 17 milik Ghana ini jelas punya kemampuan mencetak gol hebat. Ia menjadi yang nomor satu dalam hal mencetak gol dan berhak mendapat sepatu emas.

Tetapi tak boleh dilupakan bahwa gol-gol yang dicetak Assifuah juga merupakan gol penting. Ghana dua kali kalah dalam laga pertama mereka. Dua gol Assifuah membantu Ghana menang melawan AMerika Serikat dan lolos ke fase selanjutnya.

Dia juga mencetak gol penyeimbang dan gol kemenangan ketika mengalahkan Chile 4-3. Sayangnya, Assifuah cuma bisa pulang dengan medali perunggu.

5 dari 8 halaman

Silver Boot

Silver Boot

Bruma (Portugal)
5 Gol
2 Assist

Bruma datang ke Turki dengan reputasi menakutkan. Ia juga menjadi incaran klub-klub besar, terutama Chelsea. Forward yang disebut sebagai The New Cristiano Ronaldo ini tak banyak membuang kesempatan dan membuat banyak gol.

Mengingat Portugal tersingkir dalam babak 16 besar, maka pencapaian gol Bruma bisa dikatakan sangat impresif. Ia hanya bermain empat kali dan bisa mencetak lima gol dan dua assist.

Kecepatan, mobilitas dan kontrol bola menawan membuatnya sulit dijaga para defender lawan. Bruma akan belajar banyak dari kegagalan timnya kali ini.

6 dari 8 halaman

Bronze Boot

Bronze Boot

Jese Rodriguez (Spanyol)
5 Gol
1 Assist

Di dunia sepakbola profesional, Jese sudah banyak dikenal publik. Menjadi pemain muda Real Madrid membuatnya diprediksi bakal bisa memimpin lini depan La Rojita. Jese melakukannya dengan baik.

Yang paling penting, tentu saja adalah gol-gol Jese adalah gol penentu kemenangan. Melawan Prancis, Ghana dan Meksiko, Jese selalu berhasil mencetak gol kemenangan. Dua di antaranya dicetak pada injury time.

Saat Jese gagal mencetak gol, Spanyol tersingkir di tangan Uruguay. Spanyol kalah 0-1 lewat gol yang dicetak pada babak tambahan waktu.

7 dari 8 halaman

Golden Glove

Golden Glove

Guillermo De Amores (Uruguay)

De Amores jelas adalah salah satu figur paling diingat dari turnamen ini. Ia harus dua kali menghadapi adu penalti di babak semifinal dan final. Namun bukan itu yang membuatnya terpilih menjadi kiper terbaik.

Kiper Uruguay ini bisa menata lini belakangnya dengan rapi. Tim sekelas Spanyol dan Prancis saja tak bisa menjebol pertahanan La Celeste yang dikomandoi De Amores.

Hasilnya, ia menjadi kiper yang paling sedikit kebobolan di Piala Dunia U-20.

8 dari 8 halaman

FIFA Fair Play Award

FIFA Fair Play Award

Spanyol

Meski disebut sebagai salah satu kandidat kuat juara, Spanyol harus rela pulang lebih awal. La Rojita tersingkir di babak perempat final.

Selain gaya tiki-taka yang mereka praktekkan, Spanyol juga menjadi tim yang paling sedikit mengkoleksi kartu. Dalam lima pertandingan, Spanyol hanya mendapat lima kartu kuning, paling sedikit di sepanjang turnamen.