Piala Dunia U-20 2023 Batal, PSSI Diminta Fokus Tangani Tragedi Kanjuruhan

Piala Dunia U-20 2023 Batal, PSSI Diminta Fokus Tangani Tragedi Kanjuruhan
Ketua PSSI, Erick Thohir di acara launching merchandise resmi Piala Dunia U-20 2023 Indonesia (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Tim Advokasi Tragedi Kanjuruhan (TATAK) angkat bicara soal pembatalan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Mereka menyebut bahwa momen ini merupakan momen bagi PSSI untuk bisa fokus dalam menangani Tragedi Kanjuruhan, yang sampai saat ini belum menemui titik terang.

Koordinator TATAK, Imam Hidayat, menyebut bahwa pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA sangat memprihatinkan bagi persepakbolaan Indonesia. Ia menilai, hal ini merupakan pertanda adanya sebuah kesalahan yang dijadikan alasan pembenar pembatalan tersebut.

Menurut Imam, dengan kondisi saat ini, FIFA tentu membaca dan mengasumsikan jika alasan pembatalan dikarenakan adanya penolakan terhadap tim Israel kurang elok. Mereka pun akhirnya menyinggung tragedi kemanusiaan lain, Tragedi Kanjuruhan, dalam keputusan pembatalan ini.

"Dengan balutan 'bumbu pemanis' bahwa mereka akan selalu membantu pemerintah RI dalam rangka transformasi sepak bola Indonesia pasca-Tragedi Kanjuruhan," kata Imam.

"Ini juga sedikit menyenggol atau mengingatkan kembali proses penanganan Tragedi Kanjuruhan dalam persidangan di PN Surabaya," sambungnya.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Kawal Penuntasan Tragedi Kanjuruhan

Kawal Penuntasan Tragedi Kanjuruhan

Potret Stadion Kanjuruhan, Malang, setelah tragedi 1 Oktober 2022 (c) AP Photo

Menurut Imam, seluruh pencinta sepak bola Indonesia harus bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari pembatalan ini. Salah satunya, sebagai negara hukum, Indonesia harus menuntaskan proses pengusutan Tragedi Kanjuruhan.

Imam menyebut bahwa sebagai salah satu bentuk penuntasan tersebut adalah dengan melanjutkan proses hukum laporan B mereka dengan penanganan sesuai fakta yuridis dan empiris.

"Penanganan terhadap semua pihak yang bertanggung jawab secara pidana tanpa ada tebang pilih kiranya dapat mengangkat kembali harkat dan martabat kita sebagai bangsa besar," tandasnya.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)