Piala Dunia 2014: Kosta Rika, From Zero to Hero

Piala Dunia 2014: Kosta Rika, From Zero to Hero
Kosta Rika (c) AFP

Bola.net - Kosta Rika menjadi tim penuh kejutan dalam Piala Dunia 2014. Disebut-sebut sebagai tim paling lemah dalam Grup D, tim berjuluk Los Ticos itu malah menjadi pemuncak klasemen.

Di Grup D, Kosta Rika tampil luar biasa dengan mengalahkan Uruguay 3-1, Italia 1-0, dan menahan seri Inggris 0-0, dan tampil sebagai juara grup.Tidak sampai di situ. Di putaran 16 besar, Los Ticos kembali meraih mengukir prestasi dengan mengalahkan Yunani 5-3 melalui adu penalti.

Sebelum Piala Dunia digelar, peluang Kosta Rika memenangkan trofi adalah 4.000 dibanding 1. Tetapi jelang menghadapi Belanda di babak delapan besar, peluang mereka jadi 33 dibanding 1, menurut situs Oddschecker.

Sayang, langkah Kosta Rika terhenti setelah kalah adu penalti dari Belanda pada laga perempat final, di Estadio Fonte Nova, 5 Juli 2014.

1 dari 3 halaman

Bikin Sejarah di Piala Dunia

Pelatih timnas Kosta Rika, Jorge Luis Pinto sempat emosional saat tujuh pemainnya diminta tes doping usai mengalahkan Italia 1-0. Sebab, sebagai satu-satunya tim yang tak penah menjadi juara dunia, Kosta Rika menghancurkan prediksi banyak pihak.

"Kami diberi kehormatan dalam dunia sepakbola. Tak seorang pun yang mengatakan itu kebetulan, keberuntungan atau hanya sebuah momentum," kata Luis Pinto seperti dikutip Soccerway.

"Semoga mereka (suporter) bisa terus menikmatinya. Saya menyukai tiga pertandingan yang sudah-sudah. Kami bermain dengan keyakinan, dengan sepak bola yang dinamis. Kami tak terkalahkan, ini sejarah," tegas pelatih 61 tahun itu.

2 dari 3 halaman

Penampilan Ciamik Keylor Navas

Navas memang men­jadi tembok kokoh di ba­wah mis­tar gawang Kosta Rika. Selama gelaran Piala Dunia 2014, kiper yang sekarang berusia 35 tahun itu selain mengantarkan negaranya melaju hingga babak delapan besar, ia meraih tiga predikat “Man of the Match”.

Dalam pertandingan melawan Belanda, Navas menurut catatan FIFA, berhasil mengamankan tujuh tembakan dari 15 tembakan yang mengarah ke ga­wang. Total kiper yang sedang memperkuat PSG itu hanya kebobolan dua gol, masing-masing dari eksekusi penalti Edinson Cavani di babak grup dan Sokratis Papastathopoulos dari Yunani saat bertemu di babak 16 besar.

Berkat performa fantastis yang ia tunjukkan, membuatnya diboyong Real Madrid tidak sampai satu bulan setelah Piala Dunia 2014. Navas, membela Real Madrid selama lima tahun, Navas berhasil merengkuh tiga gelar Liga Champions.

3 dari 3 halaman

Jersey Kosta Rika Langsung Diburu

Penjualan kostum timnas Kosta Rika, yang disponsori perusahaan pakaian olah raga Lotto asal Italia, mengalami kenaikan 20 kali lipat semenjak mereka lolos dari babak penyisihan.

Dari 32 tim yang berlaga di Pial­a Dunia 2014 ini, Kosta Ri­ka adalah salah satu dari lima ne­gara yang tidak disponsori Nike, Adidas atau Puma. Jersey dengan merk tiga pe­rusahaan olah raga inilah yang selama ini lebih banyak diburu pembeli. Namun saat ini, Lotto seperti menerima berkah atas prestasi Kosta Rika.

“Kami saat ini mengalami ke­sulitan untuk memenuhi per­mintaan jersey Kosta Rika. Se­mua orang sepertinya ingin me­miliki jersey itu sebagai ke­nang-kenangan atas prestasi­nya yang bersejarah,” kata An­drea Tomat, pimpinan perusa­haan Lotto.

(Bola.net/Yoga Radyan)