Piala Dunia 1998: Panggung Marcelo Salas

Piala Dunia 1998: Panggung Marcelo Salas
Marcelo Salas (kiri) merayakan golnya bersama Timnas Chile di Piala Dunia 1998 (c) FIFA

Bola.net - Piala Dunia 1998 memang menjadi panggung bagi striker elit pada zaman itu. Nama-nama seperti Davor Suker, Romario, Roberto Baggio, Dennis Bergkamp, sukses menggemparkan dunia lewat gol maupun aksi-aksi mereka. Salah satu pemainyang jadi buah bibir saat itu adalah penyerang bertalenta asal Chile, yaitu Marcelo Salas.

Sebelum berangkat ke Prancis, Salas sudah mencetak 11 gol selama kampanye babak kualifikasi Piala Dunia 1998. Ia mencetak hat-trick dua kali, yaitu melawan Kolombia dan Peru, lalu memastikan Chile lolos ke putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak tahun 1982.

Kemudian, Chile memulai kampanye mereka di Piala Dunia 1998 dengan tergabung di Grup B bersama Italia, Austria, dan Kamerun. Tak butuh waktu lama, Salas langsung mencetak dua gol di partai pembuka melawan Italia yang saat itu berakhir sama kuat 2-2.

Keran gol eks striker River Plate ini tak berhenti sampai di situ, Salas lagi-lagi mencatatkan namanya di papan skor saat Chile melawan Austria di matchday kedua di fase grup. Dan satu golnya di babak 16 besar saat menghadapi Brasil, tak cukup mengantarkan negaranya berkiprah lebih jauh usai takluk dengan skor 1-4.

Total, Marcelo Salas mengemas empat gol dari empat pertandingan selama Piala Dunia 1998.

1 dari 3 halaman

Berduet dengan Ivan Zamorano

Marcelo Salas-Ivan Zamorano pertama kali muncul atau diduetkan saat Chile berkiprah di Kualifikasi Piala Dunia 1998. Mereka langsung memberi sinyal kepada lawan-lawannya sebagai predator mematikan.

Zamorano-Salas masing-masing terlibat dalam kemenangan Chile atas Ekuador dengan skor 4-1. Dalam laga itu, Zamorano sukses mencetak dua gol, sedangkan Marcelo Salas mencetak satu gol serta satu assist kepada gol yang dicetak Zamorano ketika itu.

Hingga mereka berdua konsisten menyumbangkan gol atau assist ketika tampil bersama dengan timnas Chile. Dan prestasi cemerlang mereka mengantarkan Chile melaju ke babak utama Piala Dunia Perancis 1998.

2 dari 3 halaman

Bersinar di Italia

Seusai tampil gemilang bersama timnas Chile di Piala Dunia 1998, Salas langsung membuat Lazio kepincut untuk membawanya ke Stadio Olimpico. Ia menjadi salah satu sosok kunci tahun-tahun sukses Lazio yang memenangkan Piala Winners 1999, Piala Super Eropa 1999, dan gelar domestik dobel, yaitu Serie A Italia dan Coppa Italia 1999/2000.

Keberhasilan mendatangkan gelar scudetto pertama bagi Lazio dalam 26 tahun terakhir itu menarik perhatian klub raksasa Italia lain, Juventus. Klub asal kota Turin ini akhirnya mendatangkan Salas dengan harga cukup spektakuler kala itu, 55 juta lira (sekitar 29 juta Euro) plus Darko Kovacevic.

Sayangnya, dua tahun masa baktinya di Bianconeri berlangsung seperti mimpi buruk. Akibat sering digerogoti cedera, Salas hanya bertahan selama dua musim dan tampil 26 kali dengan torehan empat gol.

3 dari 3 halaman

Gantung Sepatu

Karena tak kunjung mencapai level puncak permainan lagi, pria berpostur 173 sentimeter ini akhirnya memutuskan menutup kariernya pada tahun 2009 dalam usia yang terbilang masih produktif, 33 tahun.

Bersama timnas Chile, Marcelo Salas sudah mengemas 70 caps serta mencetak 37 gol sejak membela La Roja di tahun 1994. Usai gantung sepatu, Salas beralih fungsi menjadi Presiden klub Union Temuco di Divisi II Liga Chile hingga kini.

(Bola.net/Yoga Radyan)