Kroos: Tidak Ada Rasisme di Jerman, Itu Omong Kosong!

Kroos: Tidak Ada Rasisme di Jerman, Itu Omong Kosong!
Toni Kroos (c) AFP

- Gelandang Real Madrid, Toni Kroos, dengan tegas menampik tuduhan Mesut Ozil soal rasisme di dalam tubuh timnas Jerman. Baginya, tudingan dari bintang Arsenal tersebut merupakan omong kosong belaka.

Ozil mencuri perhatian publik dengan keputusan gantung sepatu dini dari kompetisi internasional. Dalam pernyataan yang ia unggah melalui media sosial, ia mengaku mendapatkan perlakuan rasis dari pihak federasi sepak bola Jerman.

Dalam sekejap, pemain berumur 29 tahun itu langsung kebanjiran kritikan dari berbagai tokoh-tokoh legendaris. Salah satunya datang dari presiden Bayern Munchen, Uli Hoeness, yang mengaku bersyukur dengan keputusan mundurnya.

Scroll ke bawah untuk membaca pernyataan Kroos.

1 dari 3 halaman

Dianggap Omong Kosong

Dianggap Omong Kosong

Mesut Ozil (c) AFP

Kroos ikut berbicara mengenai tudingan mantan rekan setimnya di timnas Jerman tersebut. Ia mengungkapkan bahwa tak ada rasisme di dalam tubuh Die Panzer dan menganggap Ozil cukup tahu hal itu.

"Bagian yang dibahas dengan baik di dalam pernyataan Ozil sayangnya tertutupi dengan besarnya proporsi omong kosong," ujar Kroos kepada Bild.

"Saya pikir dia tahu bahwa rasisme tidak ada di dalam timnas dan DFB. Malah sebaliknya, kami selalu berkomitmen dengan perbedaan dan integritas. Mesut adalah contoh terbaik, seperti halnya pemain-pemain kami lainnya," lanjutnya.

2 dari 3 halaman

Ozil Dikritik Karena Performa

Ozil Dikritik Karena Performa

Mesut Ozil Melempar Gelangnya (c) AFP

Sebelum Piala Dunia 2018, Ozil sudah mendapatkan kritikan keras karena fotonya bersama presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, tersebar ke publik. Sebagian orang menuduh foto itu memicu masalah serta performa buruk timnas Jerman.

Dalam pernyataannya, Ozil sempat menyebutkan pernyataan kontroversial "Saya adalah orang Jerman saat menang, namun imigran saat kalah,". Kroos pun menampik perkataan tersebut dan menganggap kritikan kepadanya datang dari performanya.

"Mesut dikritik karena foto, itu benar. Dan dia melewatkan kesempatan untuk membela diri. Namun dia mendapatkan dukungan penuh dari pimpinan federasi dan tim," tambahnya.

"Setelahnya dia, begitu juga dengan kami, dikritik karena performanya di Piala Dunia. Kritikan seperti itu tidak pernah berada di level yang baik, tetapi anda harus menerimanya sebagai seorang pemain," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Saksikan Juga Video Ini

Saksikan Juga Video Ini

Peninggalan bersejarah Asian Games 1962 di Hotel Indonesia. (c) Liputan6.com/Ahmad Fawwaz Usman

Saksikan highlight Bola Tangan antara Hong Kong vs Indonesia di Asian Games 2018 melalui tautan video berikut.

(goal/yom)