
Bola.net - Dalam sepak bola, terdapat banyak pelatih hebat yang mampu memberikan kesuksesan berupa trofi juara. Namun, tidak semua mampu melanjutkannya saat didapuk untuk menangani sebuah tim nasional di panggung internasional.
Banyak pelatih elite yang memperlihatkan strategi dan taktik yang mumpuni di kompetisi kasta tertinggi dengan harapan bisa mendapat kesempatan untuk menangani sebuah tim nasional.
Banyak dari mereka yang melihat pekerjaan di tim nasional itu tak akan seberat klub yang harus menjalani satu musim kompetisi penuh sepanjang tahun, atau bahkan lintas tahun.
Advertisement
Ketika bersama tim nasional, ada banyak perbedaan, seperti satu di antaranya adalah sesi latihan yang lebih sedikit, pemain yang lebih sedikit tapi lebih berkualitas untuk dipilih, atau tidak harus memikirkan dana besar yang dibutuhkan untuk keperluan transfer pemain.
Pelatih top dengan reputasi besar dan koleksi trofi yang banyak di level klub tak jarang malah kesulitan saat mendapatkan kesempatan di tim nasional. Daily Star Sport mengulas enam di antara pelatih yang sukses di klub tapi tenggelam di pentas internasional.
Steve McLaren
Steve McClaren sangat dihormati saat dia menangani Middlesbrough ke final Piala UEFA 2006. Ketika Sven Goran Eriksson meninggalkan Timnas Inggris, mantan asisten manajer Manchester United itu bisa jadi kandidat untuk menggantikannya.
Sayangnya, ia harus menggenggam payung di tengah hujan lebat saat Timnas Inggris gagal lolos ke Euro 2008 setelah dikalahkan Kroasia di Stadion Wembley. Tak lama setelah dijuluki Wally with a Brolly, McClaren dipecat dari Timnas Inggris dengan cara yang memalukan.
Hansi Flick
Dunia sepak bola mendapatkan perhatian ketika Hansi Flick mendapatkan pekerjaan di Jerman. Ia membawa Bayern Munchen menjadi tim yang tidak tersentuh, memenangkan setiap laga untuk kemenangan Liga Champions, juga mengakhiri musim dengan treble.
Namun, ia mengawali awal yang sulit ketika menangani Timnas Jerman. Saat itu ia menggantikan Joachim Low setelah Euro.
Die Mannschaft baru mencatatkan satu kemenangan, empat hasil imbang, dan satu kekalahan di UEFA Nations League belum lama ini dan kalah dari Makedonia Utara.
Hansi Flick akan memimpin Jerman untuk Piala Dunia di Qatar, wajar jika mengatakan bahwa negaranya telah pergi ke turnamen dengan lebih percaya diri pada masa lalu.
Leonid Slutsky
Leonid Slutsky has decided to leave Rubin 🔚
— FC Rubin Kazan (@fcrk_en) November 15, 2022
Rubin head coach Leonid Slutsky has decided to leave his post, which he has held since December 2019. Leonid Slutsky decided to leave Rubin of his own free will. Today Slutsky said goodbye to the team at the club base.
1/3 pic.twitter.com/u0080O9cy6
Leonid Slutsky memenangkan tiga gelar juara Liga Rusia bersama CSKA Moscow, mengukuhkan dirinya sebagai satu di antara manajer klub terhebat yang pernah ada. Namun, dia melakukan apa pun kecuali meniru kesuksesannya saat memimpin tim nasional Rusia.
Sementara ia menghadapi Euro 2016 yang sulit bersama Wales, Inggris, dan Slovakia, tim Rusia itu tampak memiliki skuad yang bagus dan setidaknya bisa finis di posisi tiga besar.
Sayangnya, setelah mencatatkan hasil imbang 1-1 dengan Inggris dalam laga pembukaan, Jerman dikalahkan dengan nyaman oleh Slovakia dan Wales dalam pertandingan berikutnya, dalam perjalanan mereka untuk finis di posisi terbawah.
Don Revie
#OnThisDay in 1961, the great Don Revie took charge of #lufc.
— Leeds United (@LUFC) March 17, 2016
The rest, as they say, is history... pic.twitter.com/9czzj52SCX
Don Revie kemungkinan akan disebut seperti halnya Sir Alex Ferguson. Dia mengubah Leeds United dari tim divisi dua menjadi satu di antara kekuatan utama di Eropa. Ia memenangkan dua trofi Divisi Utama, Piala FA, Piala Liga dan finis sebagai runner-up di Piala Winners Eropa.
Sayangnya, dia mengalami tiga tahun yang gagal sebagai manajer Inggris sebelum secara kontroversial berhenti untuk mengambil peran manajemen bersama Uni Emirat Arab yang menodai reputasinya untuk selamanya.
Graham Taylor
Our thoughts are with the family and friends of Graham Taylor today as our former manager is laid to rest. #AVFC pic.twitter.com/8izYo5iWo7
— Aston Villa (@AVFCOfficial) February 1, 2017
Graham Taylor membuat keajaiban ketika menjadi manajer Watford dan Aston Villa. Dia menyeret The Hornets dari divisi keempat ke posisi kedua di divisi utama dan final Piala FA, dan mengulangi prestasi serupa bersama Villa.
Namun, tiga tahun menjadi manajer Timnas Inggris berakhir dengan kegagalan setelah The Three Lions gagal lolos ke Piala Dunia 1994 yang digelar di Amerika Serikat.
Beruntung, ia masih dipuja dan dikagumi atas karyanya dalam manajemen klub hingga hari ini, di mana dia ahli dalam membuat klub yang lebih kecil mengalahkan tim yang lebih besar.
Fabio Capello
Anda mungkin berpikir kinerja buruk Capello sebagai manajer Inggris adalah alasan dia berada di daftar ini. Namun, pelatih yang lima kali menjuarai Serie A dan pernah menjuarai Liga Champions itu ada di daftar ini karena menjadi manajer Timnas Rusia.
Ia menangani Rusia mulai musim panas 2012, tujuh bulan setelah mundur dari Timnas Inggris. Setelah awal yang kuat, Rusia mulai berjuang di bawah manajer asal Italia itu dan berusaha lolos ke Euro 2016.
Namun, Capello dipecat pada 2015 dan Slutski begitu cepat ditunjuk dan membawa Rusia ke Euro 2016 di Prancis, di mana mereka juga dengan cepat tersingkir dari kompetisi.
Julen Lopetegui
Menerima tugas sebagai pelatih Real Madrid hanya dua hari sebelum memimpin Timnas Spanyol di Piala Dunia bukanlah strategi terbaik yang bisa dibuat oleh seorang manajer.
Julen Lopetegui secara memalukan dipecat oleh Timnas Spanyol hanya dua hari sebelum Piala Dunia 2018, setelah menerima tawaran dari Real Madrid beberapa hari sebelum pertandingan pertama mereka melawan Portugal.
Pengurus sepak bola Spanyol yang marah segera memecatnya ketika Real Madrid membuat pengumuman.
Dia ditunjuk sebagai manajer Real Madrid, dipecat oleh Timnas Spanyol, dan resmi di Bernabeu hanya dalam tiga hari kemudian. Namun, ia kemudian gagal total bersama Real Madrid.
Disadur dari: Bola.com/Penulis Benediktus Gerendo Pradigdo
Published: 19/11/2022
Baca Juga:
- 6 Pemain yang Bisa Didatangkan Arsenal di Januari 2023 untuk Bantu Raih Juara EPL
- 5 Pemain MU yang Bisa Terancam dengan Kedatangan Kylian Mbappe
- Bikin Geram! 5 Momen Kontroversial yang Pernah Dilakukan Cristiano Ronaldo di MU
- 3 Kegaduhan yang Dibikin Cristiano Ronaldo Sebelum Piala Dunia 2022: Terbaru Cengkeram Leher Joao Ca
- 6 Pertandingan MU Saat Cristiano Ronaldo Bikin Masalah
- 5 Penggawa MU yang Berkembang Pesat Sejak Dipoles Erik ten Hag
Advertisement
Berita Terkait
-
Piala Dunia 18 November 2022 23:02
Lagi Memble, Timnas Inggris Pede Bisa Jadi Juara di Piala Dunia 2022
-
Piala Dunia 18 November 2022 22:27
Serge Gnabry Targetkan Juara Bersama Timnas Jerman di Piala Dunia 2022
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 13:14
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 12:45
-
Liga Inggris 22 Maret 2025 12:17
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 12:01
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 11:55
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 11:46
BERITA LAINNYA
-
piala dunia 22 Maret 2025 13:45
-
piala dunia 22 Maret 2025 08:41
-
piala dunia 21 Maret 2025 23:59
-
piala dunia 21 Maret 2025 07:32
-
piala dunia 21 Maret 2025 07:03
-
piala dunia 20 Maret 2025 19:54
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...