Inggris Kalah, Lini Pertahanan Jadi Sorotan

Inggris Kalah, Lini Pertahanan Jadi Sorotan
John Stones (c) AP
- Salah satu legenda Inggris, Glenn Hoddle, nampaknya tidak puas dengan perolehan The Three Lions di semifinal Piala Dunia 2018 melawan Kroasia. Ia lalu menyoroti penampilan para pemain bertahan Inggris di laga tersebut.


Inggris harus menerima kenyataan pahit setelah Mario Mandzukic mencetak gol kemenangan Kroasia pada babak perpanjangan waktu. Padahal, saat pertandingan baru berjalan lima menit, pasukan Gareth Southgate itu unggul lebih dulu berkat gol Kieran Trippier.


Kekalahan pada laga yang berlangsung hari Kamis (12/7) dini hari tadi itu menambah panjang rentetan kegagalan Inggris mencapai final. Mereka pun harus bertemu dengan lawannya di fase grup, Belgia, untuk memperebutkan posisi tiga.
 (exp/yom)

1 dari 3 halaman

Seharusnya Bisa Dihindari

Seharusnya Bisa Dihindari

Gol Mandzukic tercipta setelah striker Juventus itu mendapatkan bola hasil sundulan dari Ivan Perisic. Dan Hoddle pun meyakini bahwa para pemain bertahan Inggris seharusnya bisa mengantisipasinya dengan mudah.

"Inggris sedang tertidur. Itu bukan tipe sundulan yang dimainkan di belakang pertahanan kami. Mandzukic berada di sana untuk menyelesaikannya, penyelesaian yang sangat bagus," ujar Hoddle seperti yang dikutip dari Express.

"Itu adalah satu kesempatan yang telah ia nantikan. Tapi seharusnya bisa dengan mudah dihindari," lanjutnya.
2 dari 3 halaman

Stones Ketiduran

Stones Ketiduran

John Stones pun tak berkutik kala dirinya harus berduel dengan Mandzukic, dan membuat striker Kroasia itu dengan mudah menjebol gawang Jordan Pickford. Hoddle pun memberikan kritikan khusus kepada bek Manchester City tersebut.

"John Stones ketiduran dan Mandzukic, seperti striker bagus lainnya, mengambil kesempatan," tambahnya.

"Mereka hanya kehilangan konsentrasi selama beberapa detik dan bola sudah berada di dalam gawang," pungkasnya.

Gol Mandzukic itu sekaligus mengantarkan Kroasia ke babak final dan akan menghadapi Prancis pada hari Minggu (15/7) mendatang. Skuat besutan Didier Deschamps lebih duluan sampai ke final setelah mengalahkan Belgia dengan skor 1-0.