Griezmann Tertawakan Kritik Courtois Terhadap Permainan Prancis

Griezmann Tertawakan Kritik Courtois Terhadap Permainan Prancis
(c) AFP

- Gelandang serang timnas Prancis dan Atletico Madrid, Antoine Griezmann menertawakan kritik Thibaut Courtois terhadap gaya bermain Prancis beberapa waktu lalu. Kala itu, Prancis dan Belgia bersua di semifinal. Prancis bermain defensif dan menang dengan skor tipis 1-0.

Courtois tak terima. Dia mengaku lebih senang kalah dari Brasil di perempat final karena jika demikian setidaknya Belgia kalah dari tim yang mau bermain sepak bola. Kiper anyar Real Madrid itu bahkan menyebut permainan Prancis sebagai 'anti-football'.

Tak hanya Courtois, Eden Hazard pun tak terima. Gelandang serang Chelsea ini menilai Prancis tak layak menang karena bermain negatif. Hazard menilai Belgia tampil lebih baik dan menciptakan lebih banyak peluang daripada Prancis.

Menurut Griezmann, yang pernah bermain bersama Courtois di Atletico Madrid, komentar tersebut tak masuk akal. Baca penjelasannya di bawah ini:

1 dari 3 halaman

Memalukan

Griezmann menilai seharusnya Cuortois memahami apa artinya bermain sepak bola dan meraih kemenangan. Semasa masih membela Atletico, pendekatan mereka terhadap pertandingan selalu sama, yakni yang penting meraih kemenangan.

"Apa yang dikatakan Courtois membuat saya malu karena dia bermain untuk Cholo (Diego Simeone), dia tahu bagaimana caranya, dia memenangkan La Liga dengan cara itu," jelas Griezmann di fourfourtwo.

"Ada dua gaya bermain berbeda. Ada masa untuk Pep Guardiola dan permainan 4-3-3 menyerangnya. Sekarang adalah waktu untuk jenis 4-4-2 ini."

2 dari 3 halaman

Tak Tergganggu

Tak Tergganggu

Antoine Griezmann (c) AP

Lebih lanjut, Griezmann pun merasa tak terganggu dengan komentar tersebut. Menurutnya pendekatan yang dilakukan Prancis adalah hal normal, Griezmann tetap akan mengatakan hal yang sama bahkan jika situasinya dibalik.

"Tidak (terganggu), tetapi saya tetap akan mengatakan hal yang sama di situasi mereka. Anda (Belgia) memainkan pertandingan dengan penguasaan bola dan menghabiskan waktu untuk menyerang."

"Lawan anda (Prancis), adalah tim solid membosankan, yang hampir tak membiarkan peluang lawan. Ketika itu terjadi, kipernya membuat penyelamatan gemilang," lanjutnya.

"Dan anda (Belgia) kebobolan dari situasi bola mati, lalu tim lawan kembali bertahan. Ya, saya tetap akan mengatakan hal yang sama." (fft/dre)