Eks Exco FIFA: Kami Menerima Suap

Eks Exco FIFA: Kami Menerima Suap
Chuck Blazer (c) Telegraph
Bola.net - Mantan petinggi FIFA dan juga mantan petinggi sepakbola Amerika Utara, Chuck Blazer mengungkapkan bahwa dirinya dan beberapa petinggi FIFA lain menerima suap dalam kampanye Piala Dunia 1998 dan 2010.

Borok di tubuh FIFA memang sedikit demi sedikit terkuak setelah beberapa petinggi mereka tertangkap di Swiss beberapa lalu. Penangkapan tersebut membuat FIFA berselimut awan gelap yang berujung pada pengunduran diri Presiden FIFA Sepp Blatter.

Testimoni dari Blazer ini kemudian menjadi dasar kunci pada penyelidikan AS terhadap FIFA, di mana dokumen pengadilan federal menyebutnya sebagai 'Pemerasan yang Mempengaruhi Organisasi yang Korup'.

Blazer sendiri, yang tidak dipenjara karena telah membayar uang jaminan dan sedang menjalani perawatan untuk kanker rektal, mengakui hal itu pada pembacaan dakwaan-dakwaan yang terkait dengan kepemimpinannya di badan sepak bola Amerika Tengah dan Utara CONCACAF, dan keanggotaan komite eksekutif FIFA.

Bagaimanapun, sebagai upaya meringankan hukuman, ia sepakat untuk mengenakan pengeras suara dan merekam pembicaraan-pembicaraan dengan sesama anggota FIFA.

Pada berkas yang dirilis pada Rabu, eksekutif-eksekutif FIFA lainnya yang disebut 'pihak-pihak yang bersekongkol' tidak disebutkan identitasnya.

"Di antara berbagai hal, saya setuju dengan orang-orang lain pada atau sekitar 1992 untuk memfasilitasi penerimaan suap sehubungan dengan pemilihan negara tuan rumah untuk Piala Dunia 1998," kata Blazer

Hak menjadi tuan rumah Piala Dunia 1998 jatuh kepada Prancis, dengan mengungguli penawaran dari Maroko. Dokumen pengadilan lainnya, yang menjelaskan dakwaan-dakwaan, mengatakan bahwa Blazer hadir ketika pihak yang bersekongkol menerima suap di Maroko.

Blazer kemudian mengakui bahwa ia dan 'sejumlah komite eksekutif FIFA lainnya' sepakat untuk menerima suap terkait pemilihan Afrika Selatan untuk menjadi tuan rumah pada 2010

Saat ini, 14 orang didakwa dengan tuduhan pemerasan dan pencucian uang, sejumlah US$150 juta yang berlangsung selama 24 tahun..[initial]

 (nzh/dzi)