Duh, Qatar Pakai Jasa 'Suporter Bayaran' untuk Piala Dunia 2022?

Duh, Qatar Pakai Jasa 'Suporter Bayaran' untuk Piala Dunia 2022?
Fans timnas Inggris merayakan kemenangan atas Ukraina di perempat final Euro 2020 (c) AP Photo

Bola.net - Piala Dunia 2022 yang digelar di Qatar menyajikan banyak cerita unik. Paling baru, muncul tuduhan bahwa Qatar memakai jasa 'suporter bayaran', salah satunya terjadi pada kasus suporter Timnas Inggris.

Dalam proses persiapan menuju putaran final Piala Dunia 2022, Qatar dianggap melanggar hak asasai manusia. Selain itu, hukum di negara Timur Tengah itu menyulitkan kaum LGBT untuk melakukan perjalanan ke sana.

Bahkan, penyanyi Rod Steward dan Dua Lipa menolak tampil di Piala Dunia 2022 meski diiming-imingi bayaran besar. Kemudian Sepp Blatter yang terang-terangan menyebut Qatar semestinya dilarang menjadi tuan rumah.

Selain itu, para suporter juga akan terbebani biaya mahal selama di Qatar. Banyak bisnis penginapan dan restoran menerapkan tarif selangit selama Piala Dunia 2022. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 3 halaman

Qatar Pakai Suporter Bayaran?

Kurang dari sepekan jelang Piala Dunia 2022, belum banyak riuh suporter yang tiba di Qatar. Sejumlah akun di media sosial punya rekaman unik.

Akun TikTok @qatarliving misalnya, mengunggah sebuah video berisikan orang-orang beratribut Timnas Inggris sambil bernyanyi. Dalam kolom komentar, banyak netizen menilai orang-orang tersebut bukanlah orang Inggris.

Bahkan, ada juga beberapa kelompok orang melakukan hal serupa dengan atribut Brasil, Spanyol, hingga Portugal.

2 dari 3 halaman

Upaya Menyukseskan Piala Dunia 2022

Upaya Menyukseskan Piala Dunia 2022

FIFA World Cup Countdown Clock. (c) AP Photo

Netizen kompak menilai kalau orang-orang dalam video yang beredar secara massal itu adalah suporter bayaran. Namun, sebagian lagi merasa kalau itu adalah hal yang wajar.

Adapun cara tersebut, jika benar suporter bayaran, adalah hal yang normal dilakukan oleh tuan rumah. Mereka mencontohkan Afrika Selatan dan Korea Selatan-Jepang ketika menjadi host Piala Dunia.

Keberadaan warga lokal memberikan dukungan kepada negara tertentu dianggap sebagai satu di antara sekian cara untuk menyukseskan Piala Dunia 2022.