Ditinggal Timnas Prancis, Karyawan Hotel Rusia Banjir Tangisan

Ditinggal Timnas Prancis, Karyawan Hotel Rusia Banjir Tangisan
(c) AFP

Bola.net - - Penggawa Prancis nampaknya sudah mendapatkan tempat di hati para karyawan hotel tempat mereka menginap selama Piala Dunia 2018. Tangis haru pun membanjiri saat mereka meninggalkan hotel untuk bertolak ke kampung halamannya.

Prancis datang sebagai salah satu unggulan dalam pagelaran Piala Dunia edisi kali ini. Paul Pogba dkk pun berhasil membayar harapan pendukungnya dengan keluar sebagai juara, usai mengalahkan Kroasia pada babak final dengan skor 4-2.

Ini adalah kali kedua Les Blues dinobatkan sebagai juara dalam ajang bergengsi tingkat internasional itu. Prancis pertama kali menjadi juara pada tahun 1998 silam, di mana saat itu mereka sukses menumbangkan Brasil dengan skor telak 3-0.

1 dari 3 halaman

Penuh Tangis Haru

Penuh Tangis Haru

Antoine Griezmann, Paul Pogba dan Kylian Mbappe. (c) AP Photo Setelah perjuangan di Piala Dunia 2018 usai, para penggawa Prancis pun bersiap-siap untuk kembali ke kampung halamannya. Mereka akan menjalani masa liburan selama beberapa pekan sebelum kembali ke klubnya masing-masing.

Sebelum pulang, pemandangan haru nampak di depan hotel tempat pasukan Didier Deschamps itu menginap. Dalam sebuah video yang dirilis oleh Dugout, terlihat beberapa karyawan hotel terharu saat pemain timnas Prancis akan bertolak ke bandara.

Beberapa pemain pun memberikan pelukan hangat untuk meredam tangisan mereka, yang didominasi oleh kaum perempuan. Adil Rami, Paul Pogba, dan Blaise Matuidi tampak melakukan hal tersebut di dalam video itu.

2 dari 3 halaman

Sempat Buat Kehebohan

Sempat Buat Kehebohan

Adil Rami Bergembira (c) AP Pemain Prancis juga sempat membuat kehebohan yang nyaris membuat mereka gagal memenangkan Piala Dunia di hotel itu. Dan Adil Rami merupakan pelakunya.

Semua berawal saat rekan-rekan setimnya menerobos kamarnya untuk merayakan kemenangan atas Argentina di babak 16 besar. Ia pun terpaksa menyemprotkan pemadam api yang berada di kamarnya untuk memaksa rekan-rekan setimnya keluar.

"Saya ketakutan. Saat saya melihat betapa besar kebodohan itu, saya berpikir akan ditendang dari skuat. Staf keamanan tiba dan berkata: 'Semuanya keluar! Itu beracun!'," ujar Rami pada saat itu, dikutip dari The Sun.

"Alarm pun berhenti berbunyi dan kami semua harus keluar. Polisi dan pemadam kebakaran sampai tiba di lokasi. Saya nyaris mati," pungkasnya.