Carles Puyol, Mimpi Buruk Jerman di Piala Dunia 2010

Carles Puyol, Mimpi Buruk Jerman di Piala Dunia 2010
Selebrasi Carles Puyol usai membobol gawang Jerman di Piala Dunia 2010 (c) FIFA

Bola.net - Afrika Selatan menjadi saksi ketangguhan generasi emas timnas Spanyol. Saat itu Iker Casillas dkk berhasil menjuarai Piala Dunia.

Mereka mengukuhkan gelar tersebut setelah berjibaku melawan Belanda di partai puncak. Spanyol menunggu hingga menit 116 untuk memastikan gelar Piala Dunia pertama mereka.

Namun terselip satu kisah heroic dibalik suka cita kemenangan Spanyol atas Belanda. Kisah itu tersirat di pertandingan sebelumnya kala berjumpa dengan Jerman di Semifinal.

Kisah itu diukir oleh bek tengah tangguh milik Barcelona, Carles Puyol. Pada pertandingan tersebut, Puyol keluar sebagai pahlawan kemenangan Spanyol.

1 dari 3 halaman

Mencetak Gol Semata Wayang

Pertandingan Semifinal antara Spanyol melawan Jerman digelar di Moses Mabhida Stadion pada Kamis (8/7/2010). Sejak peluit dibunyikan, Spanyol langsung menginisiasi serangan.

Jual beli serangan terjadi di babak pertama. Namun sayang banyak peluang emas kedua tim yang tidak berbuah gol hingga turun minum.

Pada menit 73 baru tercipta satu gol melalui tandukan Carles Puyol. Bukan melalui situasi open play, melainkan lewat bola mati tendangan penjuru. Gol tersebut menjadi satu-satunya gol sekaligus memastikan langkah Spanyol ke Final melawan Belanda.

2 dari 3 halaman

Bertubuh Pendek, Melompat Tinggi

Gol sundulan lewat situasi tendangan penjuru memang sudah biasa dilakukan bek tengah. Hal ini tentu saja karena postur mereka yang tinggi mampu berduel di udara dengan baik.

Namun hal itu tidak berlaku bagi Carles Puyol. Walaupun berposisi sebagai bek tengah, Puyol memiliki tinggi di bawah rata-rata bek tengah Eropa.

Puyol hanya memiliki tinggi 178 cm saja. Tingginya terpaut hampir 20 cm dari rekannya di lini belakang, Gerard Pique.

Meskipun pendek, Puyol nyatanya dapat melompat sangat tinggi. Ketika mencetak gol ke gawang Jerman, Puyol bahkan melompat lebih tinggi dibandingkan Pique.

3 dari 3 halaman

Kuat Bertahan, Ganas Menyerang

Tubuh pendek Puyol bukan tanpa kelebihan. Dengan tubuh itu, Puyol bisa bergerak dengan lebih lincah dan tidak terlalu banyak energy yang keluar seperti bek berbadan tinggi.

Hal ini tentu saja dimanfaatkan Puyol dengan baik. Puyol sering membantu lini serang untuk mencetak gol.

Ini terbukti ketika Puyol mencetak peluang melalui situasi open play pada menit 13. Menyambut umpan Iniesta, tandukan Puyol hanya meleset beberapa senti dari gawang Manuel Neuer.

(Bola.net/Ahmad Daerobby)