Arti Penting Trofi Piala Dunia 2018 Bagi Varane

Arti Penting Trofi Piala Dunia 2018 Bagi Varane
Raphael Varane (c) AFP
- Raphael Varane mengatakan bahwa trofi juara Piala Dunia 2018 yang diraih membantunya untuk membungkam semua kritikan yang selama ini dialamatkan kepada dirinya.


Varane dipercaya oleh Didier Deschamps untuk menjadi pemain inti di lini belakang skuat Prancis. Ia diduetkan bersama dengan Samuel Umtiti.


Ia pun terus bermain dari matchday pertama sampai ke babak final. Selama itu ia tak sekalipun mengantongi satu kartu kuning.


Ia menjadi tembok yang kokoh bagi Les Blues. Defender berusia 25 tahun ini bahkan sempat menyumbangkan satu gol. (leq/dim)

1 dari 3 halaman

Kritikan

Kritikan

Raphael Varane (c) AFP
Selama ini, Varane menjalani karir yang sukses di level klub. Bersama Real Madrid ia telah meraih banyak trofi juara.

Empat di antaranya adalah trofi juara Liga Champions. Akan tetapi ternyata masih ada kritikan yang dialamatkan kepadanya, kritikan yang ia terima bahkan ketika ia masih bocah.

Kritikan itu terkait dengan gaya mainnya. Banyak yang menganggapnya bermain dengan halus saja, sehingga orang kerap menganggapnya sebagai defender yang terlalu baik.
2 dari 3 halaman

Balasan Varane

Balasan Varane

Raphael Varane (c) AFP
Varane mengakui bahwa ia memang bek yang enggan main kotor. Namun selama ini gaya mainnya itu telah terbukti tak menjadi hambatan dalam karirnya.

"Sejak saya berumur tujuh tahun, mereka mengatakan 'ia baik, ia baik'. Ya, saya baik, tapi saya tidak melulu seperti itu," ketus bek kelahiran Lille itu.

"Anda tidak dapat memiliki karir yang saya miliki, bertahan di Real Madrid selama tujuh tahun, tanpa karakter," koar Varane pada L'Equipe.
3 dari 3 halaman

Kesal Diminta Tiru Ramos

Kesal Diminta Tiru Ramos

Duel Sergio Ramos dan Mohamed Salah (c) AFP
Banyak orang-orang yang mengkritiknya kemudian memintanya mengubah gaya mainnya. Varane bahkan diminta untuk meniru gaya main kaptennya di Madrid, Sergio Ramos.

Hal ini ternyata membuat Varane begitu kesal. Ia pun meminta orang-orang agar diam saja dan menerima dirinya apa adanya.

"Kadang-kadang, saya diminta untuk bermain seperti [Sergio] Ramos, untuk bermain seperti yang lain, menjadi lebih agresif, untuk menjadi lebih ini, lebih itu," tuturnya.

"Saya memiliki gaya permainan saya, itu tidak terlalu buruk sampai sekarang. Orang-orang menginginkan saya berubah dan itu mengganggu saya," keluhnya.

"Apakah kita meminta Ramos untuk menjadi orang lain? Kita menerimanya apa adanya; terima saya apa adanya. Saya bangga bahwa, di Piala Dunia ini, saya punya - dalam tanda kutip - 'menerima diri saya sendiri apa adanya'."



[initial]