7 Gelandang Tengah Terbaik yang Pernah Berlaga Piala Dunia, Dari Pirlo Hingga Xavi

7 Gelandang Tengah Terbaik yang Pernah Berlaga Piala Dunia, Dari Pirlo Hingga Xavi
Andrea Pirlo (c) AFP

Bola.net - Piala Dunia menjadi panggung bagi pemain hebat untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya di lapangan. Itu termasuk pemain yang berposisi sebagai gelandang.

Bisa dibilang, Luka Modric masuk daftar tersebut. Bahkan, ia juga tergolong pemain berusia uzur yang masih aktif sampai saat ini. September nanti, tepatnya tanggal 9, dia genap 36 tahun.

Meski tak lagi muda, Modric belum habis. Musim lalu, dia membawa Real Madrid memenangkan dua trofi bergengsi, La Liga dan Liga Champions. Tak hanya itu, Modric juga menjadi bagian penting dari setiap permainan.

Di Piala Dunia 2022 Qatar yang akan dimulai pada 21 November mendatang, Modric juga akan kembali memimpin Timnas Kroasia di ajang balbalan terakbar empat tahunan. Peran tersebut memerkuat status Modric sebagai 'yang tak tersentuh'.

Loyalitas dan totalitas Luka Modric bersama Real Madrid sejak 2012 membuat eks pengatur serangan Tottenham Hotspur dan pemenang Ballon d'Or 2018 itu masuk daftar gelandang tengah terhebat sepanjang masa. Ia memiliki banyak poin tambahan.

Lantas, siapa lagi yang masuk daftar selain Modric?

1 dari 6 halaman

Johan Neeskens

Sebagai pemain luar biasa, gelandang Belanda Johan Neeskens sering dibayangi oleh rekan senegaranya yang lebih terkenal, Johan Cruyff. Seperti halnya Cruyff, Neeskens adalah bagian integral dari Ajax dan Timnas Belanda yang memainkan sepak bola indah dan menakjubkan di era 1970-an.

Maestro lini tengah Belanda ini dikenal karena larinya yang tak kenal lelah. Passingnya yang luar biasa serta terampil dmenguasai bola. Kehadirannya di timnas dan Ajax membantu para pemain lain bermain lebih kreatif mengekspresikan diri dan bermain dengan bebas.

Neeskens memainkan peran integral dalam tiga Piala Eropa berturut-turut bagi Ajax. Dia juga memiliki tugas yang sukses di Barcelona sebagai asisten pelatih sebelum mengakhiri kariernya yang luar biasa di Amerika Serikat.

2 dari 6 halaman

Andrea Pirlo

Andrea Pirlo

Andrea Pirlo merayakan gol Fabio Grosso di semifinal Piala Dunia 2006 antara Jerman dan Italia di Dortmund, Jerman. (c) AP Photo

Pirlo sosok playmaker dengan visi dan keterampilan mengumpan yang luar biasa. Ia pemenang Piala Dunia, Liga Champions , beberapa gelar Serie A dan piala domestik, Pirlo adalah salah satu gelandang paling berprestasi dalam sejarah sepak bola Eropa.

Pirlo punya ketenangan dalam memainkan permainan dan kemampuan mengumpan. Hal itu membuatnya menjadi satu di antara pemain Italia terhebat sepanjang masa.

Pirlo juga hebat mengeksekusi bola-bola mati. Dia mencetak banyak gol dari situ.

Satu di antara pemain paling elegan dan berbakat secara teknis yang pernah menghiasi permainan, Pirlo bisa didefinisikan lewat pernyataan Johan Cruyff. "Pirlo bisa membuat kakinya melakukan apapun yang dia mau. Dia jenius," sanjungnya.

3 dari 6 halaman

Didi

Brasil telah menghasilkan sejumlah pesepakbola brilian. Tetapi gelandang tengah terbaik Brasil bisa dibilang Waldyr Pereira yang akrab disapa Didi.

Pemain terbaik Piala Dunia 1958, Didi adalah otak di balik prestasi menakjubkan Pele dan Garrincha bersama Timnas Brasil.

Ia sering menunjukkan penampilan terbaiknya di panggung terbesar. Gelandang Brasil memiliki beberapa permainan luar biasa di Piala Dunia 1958 dan 1962.

Dia berada di peringkat ketujuh pemain Brasil terbesar abad ke-20 versi IFFHS. Tak diragukan, Didi gelandang terbaik dari generasinya dan salah satu pemain Brasil terbesar sepanjang masa.

4 dari 6 halaman

Xavi

Xavi

Xavi. (c) AFP

Xavi adalah satu di antara pemain paling berprestasi yang telah memenangkan hampir setiap trofi dan penghargaan. Dia identik dengan tiki-taka yang diterapkan Timnas Spanyol dan Barcelona.

Dia adalah katalis utama untuk kesuksesan gemilang yang dinikmati Barcelona dan Timnas Spanyol dari 2006 hingga 2014. Seorang pengumpan dan playmaker yang hebat, Xavi sepertinya selalu menemukan ruang di lini tengah dan mampu memilih umpan yang tepat pada waktu yang tepat.

Keterampilan mengumpan, visi, dan kemampuan teknisnya yang luar biasa menjadikannya gelandang dan pemain hebat. Rasa hormat yang dia miliki dari rekan satu timnya dapat dilihat dari kutipan indah dari rekan lini tengahnya, Andres Iniesta.

"Saya sudah kehabisan pujian untuknya. Tidak ada seorang pun yang dapat dibandingka dengan apa yang dia wakili sebagai pribadi dan pemain. Statistiknya, tahun-tahunnya, perasaan yang ditimbulkannya, caranya melakukan sesuatu melampaui kata-kata. Dia adalah pemain yang unik," jelas Andres Iniesta.

5 dari 6 halaman

Lothar Matthaus

Lothar Matthaus

Legenda Bayern Munchen dan Timnas Jerman, Lothar Matthaus saat melakukan wawancara eksklusif dengan Bola.net pada hari Jumat (15/11/2019) (c) Bola.net/Muhammad Adiyaksa

Pemenang Ballon d'Or 1990, Lothar Matthaus memiliki karier yang lama di Bayern Munchen serta Timnas Jerman. Pemenang Piala Dunia 1990 dan Pemain Terbaik Dunia 1991, Matthaus adalah pemain lini tengah 'box-to-box' yang luar biasa.

Ia memiliki tekel yang kuat dan mahir melepaskan tembakan jarak jauh. Matthaus adalah gelandang paling lengkap yang pernah bermain untuk Jerman. Dia juga dikenal karena kualitas kepemimpinannya yang brilian dan menjadi kapten Bayern Munich dan Jerman.

6 dari 6 halaman

Andres Iniesta

Andres Iniesta

Andres Iniesta (c) AP

Mitra lini tengah Xavi di Barcelona dan Timnas Spanyol, Iniesta menjelma menjadi gelandang serang berbakat.

Ia memiliki visi jelas dalam permainan, keterampilan mengumpan, dan modal alami luar biasa, Iniesta terpahat dalam sejarah Spanyol. Satu di antaranya berkat penampilan yang luar biasa dan gol penentu kemenangan di final Piala Dunia 2010.

Gaya permainannya sangat asyik. Publik tak ragu Iniesta dan Xavi merupakan mitra lini tengah terbaik yang pernah ada. Iniesta memiliki mata yang luar biasa untuk umpan yang selalu bisa membuka pertahanan yang paling kuat sekalipun.

"Gelandang tengah terbaik menurut saya adalah Iniesta. Dia tahu persis kapan harus maju dan kapan harus mundur. Dia memilih saat yang tepat untuk melakukan segalanya: kapan harus menggiring bola, kapan harus mempercepat dan kapan harus memperlambat," ujar Juan Roman Riquelme, eks penggawa Barcelona.

Sumber: sportskeeda
Disadur dari: Bola.com/Penulis Choki Sihotang/Editor Nurfahmi Budi
Published: 21 Juli 2022