Yamaha RNF: Binder Lebih Berisiko dari Quartararo, Tapi Kami Suka Jadi Underdog

Yamaha RNF: Binder Lebih Berisiko dari Quartararo, Tapi Kami Suka Jadi Underdog
Pembalap WithU Yamaha RNF MotoGP Team, Darryn Binder (c) Yamaha Motor Racing

Bola.net - Team Principal WithU Yamaha RNF MotoGP Team, Razlan Razali, tak memungkiri bahwa menggaet Darryn Binder langsung dari Moto3 ke MotoGP 2022 merupakan langkah yang sangat berisiko. Namun, ia menegaskan bahwa timnya memang punya prinsip mengambil langkah berbeda dan suka tantangan menjadi 'underdog'.

Sama seperti Jack Miller yang naik dari Moto3 ke MotoGP pada 2015 bersama Honda, Binder juga dapat kontrak pabrikan. Bedanya, kontrak Miller berdurasi tiga musim, sementara Binder dapat kontrak setahun saja. Namun, keputusan Yamaha dan RNF menggaet Binder dinilai jauh lebih kontroversial dari langkah Honda dan Miller.

Pasalnya, Miller adalah runner up Moto3 2014, hanya kalah dua poin dari Alex Marquez, dan meraih lebih banyak kemenangan. Binder sendiri belum konsisten naik podium. Binder makin digunjing usai menabrak Dennis Foggia di lap terakhir Moto3 Algarve. Manuver Binder dinilai sebagai bukti ia tak cukup matang ke MotoGP.

1 dari 2 halaman

Lebih Berisiko dari Fabio Quartararo, Tapi...

Lebih Berisiko dari Fabio Quartararo, Tapi...

Razlan Razali dan Lin Jarvis (c) Yamaha Motor Racing

Sebagai catatan, Razali juga pernah mengambil keputusan kontroversial dengan menggaet Fabio Quartararo untuk diturunkan di Petronas Yamaha SRT pada 2019. Pasalnya, performa Quartararo di Moto3 dan Moto2 juga naik-turun. Uniknya, rider Prancis itu kini justru konsisten jadi rider papan atas MotoGP dan sukses menjuarai MotoGP 2021.

Razali tak memungkiri, menggaet Binder punya risiko lebih tinggi daripada Quartararo, namun ia tak terlalu ambil pusing. "Sejak awal, kami ingin melakukan hal berbeda. Dengan Fabio, kami punya risiko pada 2019. Namun, dengan Darryn, risikonya lebih besar karena ia dari Moto3. Tapi kami melihat ada sesuatu dalam dirinya," ungkapnya.

"Kami lihat ukuran tubuh, berat badan, kelemahannya di Moto3, serta caranya memperbaiki posisi dan mengerem. Kami merasa harus memberinya kans. Jadi underdog adalah hal yang kami suka. Anda bisa menyajikan banyak kejutan, dan pada saat yang sama, memang bisa jadi buruk. Namun, itulah intinya menjadi underdog," lanjut Razali.

2 dari 2 halaman

Dukungan Apik, Ditargetkan Bidik Gelar Debutan Terbaik

Dukungan Apik, Ditargetkan Bidik Gelar Debutan Terbaik

Pembalap WithU Yamaha RNF MotoGP Team, Darryn Binder (c) MotoGP.com

Binder juga dapat dukungan yang mumpuni dari timnya. Ia dapat bimbingan dari sang tandem, Andrea Dovizioso, dan dapat kans kerja sama dengan Noe Herrera, crew chief yang sarat pengalaman. "Itu memang kejutan besar yang datang kepada kami. Kami punya Noe, yang merupakan crew chief Raul Fernandez di Moto2," kisah Razali.

"Noe hampir 19 tahun berpengalaman dengan banyak rider. Ia pernah bekerja dengan Raul, Miguel (Oliveira), Brad Binder, dan (Johann) Zarco. Jadi, ia punya 'sesuatu'. Ia mampu mengembangkan seorang rider menjadi rider hebat. Kami harap Noe, bersama Darryn, bisa melakukan sesuatu untuk membantunya musim depan," lanjut pria Malaysia ini.

Atas alasan ini, Razali tak ragu menargetkan gelar debutan terbaik bagi Binder, yang juga merupakan adik dari Brad Binder. "Soal Darryn, jelas ada lima debutan, dan targetnya adalah menjadi debutan terbaik. Saya rasa itu target terbaik yang bisa kami harapkan dan bidik untuknya. Kita lihat saja nanti, ini bakal menarik," pungkas Razali.

Sumber: MotoGP