Yamaha Ngaku Sempat Sulit Rayu Pramac Tinggalkan Ducati, Negosiasi Berjalan Lama

Yamaha Ngaku Sempat Sulit Rayu Pramac Tinggalkan Ducati, Negosiasi Berjalan Lama
Pembalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin (c) Pramac Racing

Bola.net - Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, mengakui bahwa merayu Prima Pramac Racing untuk meninggalkan Ducati demi jadi tim satelit Yamaha di MotoGP 2025 bukanlah misi yang mudah. Jarvis menyatakan bahwa pemilik sekaligus Team Principal Pramac, Paolo Campinoti, sempat butuh waktu lama untuk berpikir.

Rumor soal potensi Pramac bergabung dengan Yamaha sudah menyeruak sejak Seri Jerez, Spanyol, pada akhir April lalu. Yamaha sendiri membutuhkan tim satelit baru usai ditinggalkan RNF Racing pada akhir 2022. Mereka sempat merayu skuad Valentino Rossi, VR46 Racing Team, tapi ditolak karena mereka ingin bertahan di Ducati.

Yamaha kemudian beralih ke Pramac, yang sudah menjadi tim satelit Ducati sejak 2004 dan bahkan sedang menikmati alokasi motor spek pabrikan terbaru dari Ducati. Campinoti sempat maju-mundur dalam mengambil keputusan, apalagi ia sudah lama setia pada Ducati dan bersahabat baik dengan General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna.

1 dari 2 halaman

Tugas Masih Menumpuk

Tugas Masih Menumpuk

Manajer Tim Pramac Racing, Gino Borsoi, dan CEO Pramac, Paolo Campinoti (c) Pramac Racing

Namun, di sela Seri Assen, Belanda, akhir pekan lalu, Campinoti membulatkan tekad untuk pindah ke Yamaha. Kontrak tujuh musim pun diteken oleh kedua belah pihak. Lewat Sky Sport Italia pada Sabtu (29/6/2024), Jarvis mengaku senang atas kolaborasi ini. Namun, tugas masih menumpuk bagi mereka untuk diselesaikan.

"Secara alami, semua hal berjalan sangat baik saat ini. Kami sangat senang bisa menemukan kesepakatan baru ini dengan Pramac. Ini sangat penting, tetapi kami masih harus menemukan pembalap dan teknisi. Masih banyak hal yang harus dilakukan. Semoga semuanya berjalan sesuai rencana," ungkapnya.

2 dari 2 halaman

Yamaha Datang pada Waktu yang Tepat

Yamaha Datang pada Waktu yang Tepat

Fabio Quartararo dan Lin Jarvis (c) Yamaha MotoGP

Di lain sisi, Jarvis mengakui bahwa menyakinkan Campinoti dan Pramac untuk bergabung ke Yamaha tidaklah mudah. Apalagi motor YZR-M1 saat ini sedang terpuruk. Alhasil, bisa dimaklumi bahwa meninggalkan Ducati yang menyediakan motor terbaik di MotoGP saat ini bisa jadi langkah yang berat bagi skuad Italia itu.

"Tentu saja sulit. Negosiasi kami berjalan sangat lama. Sebelum mengambil langkah ini, Paolo harus banyak-banyak berpikir. Situasinya rumit, tetapi saya rasa ini memang waktu yang tepat baginya untuk mencari hal lain. Kami pun datang pada saat yang tepat dengan proyek yang menarik," tutup Jarvis.

Sumber: Sky Sport Italia