Yamaha: Keluhan Rossi-Vinales Berbeda, Tapi Butuh Solusi Sama

Yamaha: Keluhan Rossi-Vinales Berbeda, Tapi Butuh Solusi Sama
Pebalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales (c) Yamaha

Bola.net - Group Leader Yamaha Motor Company MotoGP, Takahiro Sumi, menyatakan bahwa pihaknya berharap 2020 bisa menjadi musim kebangkitan mereka. Dalam wawancara dengan Motomatters, Sumi mengaku solusi yang dibutuhkan Maverick Vinales dan Valentino Rossi ternyata tak jauh berbeda.

Sejak awal 2017 hingga kini, Yamaha hanya meraih tujuh kemenangan, yakni enam lewat Vinales dan satu lewat Rossi. Hal ini pun tak terlepas dari fakta bahwa YZR-M1 mengalami berbagai masalah teknis, termasuk elektronik, akselerasi, dan kurangnya grip ban belakang.

Sejak itu pula Yamaha melakukan perombakan besar-besaran pada organisasinya, termasuk mendatangkan Sumi, dengan harapan wajah-wajah baru juga memberikan ide-ide segar agar mereka kembali tampil kompetitif. Tahun 2019 pun telah menunjukkan tanda-tanda positif.

1 dari 2 halaman

Tenaga Mesin Jadi Fokus Utama

Tenaga Mesin Jadi Fokus Utama

Pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi (c) Yamaha

"Meski performa tikungan adalah keunggulan Yamaha, kami tak bisa memanfaatkannya dengan baik pada 2017 dan 2018. Jelas kami tak punya top speed yang sama seperti Ducati, jadi target kami pada 2019 adalah mengembangkan motor terkuat 100 m sebelum dan 100 m setelah tikungan," tutur Sumi.

Sesuai regulasi teknis di mana mesin tak boleh diutak-atik selama musim berlangsung, satu-satunya hal yang bisa dilakukan Yamaha pada 2019 adalah memperbaiki sasis dan mencari setup ideal. Pada 2020, Yamaha pun telah memahami kekurangannya dan tahu apa yang harus jadi fokus utama untuk diperbaiki: tenaga mesin.

"Pada awal musim, kami sangat gugup, sampai akhirnya kami menang di Assen. Kami selalu coba memperbaiki tenaga mesin, tapi pada 2019, Honda menyamai top speed Ducati, dan KTM makin cepat. Ini membuat Yamaha jadi lebih lamban ketimbang mereka, dan membuat para rider kami lebih kesulitan dari sebelum-sebelumnya," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Masalah Berbeda, Solusinya Sama

Sumi pun menyatakan kedua ridernya kerap mengeluhkan hal berbeda, yakni Rossi di akselerasi, sementara Vinales di pengereman. Uniknya, solusi yang ditawarkan ke salah satu rider bisa 'menyembuhkan' masalah tandemnya. Hal ini membuat Yamaha lega karena tak harus pusing mengambil dua arah pengembangan berbeda.

"Meski Vale bilang punya masalah pada akselerasi dan Maverick Vinales bermasalah di pengereman, saat kami memperbaiki setup Maverick untuk corner entry dan meminta Vale mencobanya, ternyata juga berfungsi untuknya juga," ungkap Sumi.

"Jadi, keluhan kedua rider kami memang tampak berbeda, tapi perlakuan pada salah satu rider ternyata bagus juga untuk rider yang lain. Artinya, kami harus memberi perlakuan yang cukup mirip untuk keduanya. Alhasil, motor mereka nyaris identik dan tak ada perbedaan besar," pungkas pria asal Jepang ini.

Dengan pemahaman ini, Yamaha pun berharap seluruh pebalapnya juga bisa tampil lebih kompetitif tahun ini, mengingat Rossi, Vinales, Fabio Quartararo, dan Franco Morbidelli untuk pertama kalinya akan mendapatkan YZR-M1 spek pabrikan yang sama persis.