
Bola.net - Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, sama sekali tak meragukan talenta dan ambisi sang pebalap, Maverick Vinales. Meski begitu, Jarvis mengaku cukup mencemaskan suasana hati Vinales yang kerap naik turun ketika menghadapi situasi buruk, demikian yang dilansir oleh Speedweek baru-baru ini.
Usai menjalani dua musim perdananya di MotoGP bersama Suzuki Ecstar, Vinales memilih bergabung dengan Yamaha sejak awal 2017 dengan target merebut gelar dunia. Apesnya Vinales, motor YZR-M1 justru mengalami performa yang sangat drastis. Grip dan elektroniknya mengalami masalah berkepanjangan.
Sejak bergabung, Vinales baru meraih lima kemenangan di atas M1. Untuk meraih kemenangannya yang keempat, ia bahkan harus mengalami paceklik lebih dari setahun, atau 28 tanpa satu pun kemenangan. Belakangan ini, ia mampu mengalami kemajuan performa, lewat kemenangan di Assen. Meski begitu ia masih harus membuktikan bahwa M1 memang telah 'bangkit'.
Advertisement
"Anda akan selalu cemas jika melihat rider-rider Anda mengalami masa sulit. Soal Maverick, saya bisa ungkapkan kekuatan dan kelemahannya. Kekuatannya, meski frustrasi, ia bisa terus memotivasi dirinya dengan berlatih keras, tetap ngotot, tetap bertarung, dan akhirnya kembali ke puncak," ujar Jarvis.
Gampang Terpengaruh Situasi Negatif
Meski begitu, pria asal Inggris ini mengaku cemas saat sekalinya Vinales mengalami situasi buruk. Menurut Jarvis, mentalitas Top Gun mudah terjun bebas saat tak menemui ekspektasi performa, walau ia cukup cepat kembali ke mentalitas positif. Mood yang naik turun inilah yang membuat Jarvis khawatir.
"Kelemahannya, ia terlalu mudah terpengaruh situasi negatif, meski ia mampu mengendalikan diri dan akhirnya kembali ke situasi positif tanpa harus susah payah. Jika ia menjalani hari yang buruk, ia menunjukkan suasana hati yang cenderung naik turun," kisah Jarvis.
Vinales Harus Pertahankan Zona Nyaman
Jarvis pun berharap Vinales bisa memperbaiki kelemahannya yang satu ini. Ia ingin rider berusia 24 tahun itu mampu mengendalikan situasi hati dan mentalitasnya. Ia yakin, seorang pebalap yang memiliki konsentrasi tinggi akan bisa meraih sukses besar. Salah satu solusi yang dianjurkan Jarvis adalah menggaet psikolog.
"Rider harus bisa membuat situasi seimbang dan tetap fokus agar sukses. Jika Maverick ada di dalam zona nyaman, ia bisa dapat banyak keuntungan besar. Entah apa ia punya pelatih mental. Setiap rider pasti lihat persiapan mereka dari semua sudut pandang. Tapi jelas ia tak punya pelatih mental di lintasan balap," tutup Jarvis.
Menjelang MotoGP Ceko yang digelar di Sirkuit Brno pada 2-4 Agustus mendatang, Vinales tengah menduduki peringkat kelima pada klasemen pebalap dengan 85 poin, unggul lima poin atas tandemnya, Valentino Rossi di peringkat keenam.
Baca Juga:
- 'Takkan Ada Perubahan Personel di Tim Valentino Rossi'
- 'Quartararo Bisa Samai Marquez-Lorenzo Asal Mampu Kendalikan Tekanan'
- 'Fabio Quartararo Takkan Garang Jika Pakai Motor Selain Yamaha'
- Lempar Pujian, Marquez Sebut Quartararo Belum Lewati 'Ujian' Nyata
- Jarvis: Valentino Rossi Bukan Lagi Masa Depan Yamaha di MotoGP
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 06:05
-
Liga Italia 20 Maret 2025 05:55
-
Piala Eropa 20 Maret 2025 05:36
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 05:26
-
Amerika Latin 20 Maret 2025 05:13
-
Liga Italia 20 Maret 2025 04:58
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...