Yamaha: Bekuk Marquez Tak Perlu Agresif Seperti Honda

Yamaha: Bekuk Marquez Tak Perlu Agresif Seperti Honda
Pebalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales (c) Yamaha

Bola.net - Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, menyatakan visi mereka saat ini tetaplah menjuarai MotoGP untuk pertama kali sejak 2015. Meski begitu, ia yakin bahwa untuk merobohkan dominasi Marc Marquez, mereka tak perlu menjadikan YZR-M1 sebagai motor agresif seperti Honda.

Jarvis tak memungkiri Yamaha tengah mengalami krisis, mengingat dalam empat tahun terakhir mereka paceklik gelar dan hanya meraih 13 kemenangan. Pria asal Inggris ini meyakini bahwa kesulitan mereka disebabkan dua faktor, yakni faktor teknis dan faktor manusiawi.

"Kehadiran Marc Marquez tak boleh diremehkan, karena ia adalah fenomena, talenta hebat, dan salah satu rider luar biasa yang tiba dalam sebuah era, seperti Vale dulu, begitu juga dengan Jorge," ungkap Jarvis dalam wawancara eksklusif dengan CNN.

Soal faktor teknis, Jarvis yakin YZR-M1 pada 2015 sangat kompetitif, tapi semua berubah usai aturan penyeragaman elektronik digulirkan dan pergantian suplier ban dari Bridgestone ke Michelin pada 2016. Dari sana, Yamaha ambil banyak keputusan yang salah pada pengembangan M1.

1 dari 2 halaman

Honda Hanya Cocok untuk Marquez

Kini, Yamaha mulai melakukan banyak perombakan, namun bertekad mempertahankan karakter yang halus dan bersahabat dengan berbagai jenis gaya balap, berkebalikan dengan Honda, yang kini motornya memang hanya digdaya di tangan Marquez, dan justru sulit dijinakkan oleh rider Honda lainnya.

"Jorge juara pada 2015 dengan gaya balap yang sangat berbeda. Jorge sangat halus, tepat, punya corner speed tinggi, tak brutal dan agresif, sementara itulah gaya balap Marc. Tapi konsekuensi gaya Marc adalah, ia memang mampu membuat Honda cocok dengan gayanya, tapi rider Honda lain jadi sulit menjinakkan 'monster' itu," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Tekad Menang Pakai Cara Sendiri

"Untuk mengalahkan kompetitor, Anda tak harus melalui jalan yang sama dan mengalahkan mereka dengan cara yang sama. Anda bisa mencoba alternatif lain, dan mungkin gaya yang lain, atau bahkan karakter motor yang berbeda," tutur Jarvis.

"Jadi, Yamaha merupakan motor yang lebih berimbang dan lebih tepat. Kecepatan dan tenaga kami jelas masih tertinggal, tapi kami visi kami adalah mengalahkan Marc dengan cara kami sendiri, bersama skill para rider kami," pungkasnya.

Salah satu bukti tekad Yamaha untuk bangkit adalah, musim depan mereka pertama kalinya akan menyediakan motor YZR-M1 2020 spek pabrikan untuk keempat ridernya. Dengan begitu, akan ada banyak data yang diperoleh dan mendorong pengembangan motor lebih cepat.