Yamaha Bantah Terpuruk Akibat Kepergian Lorenzo

Yamaha Bantah Terpuruk Akibat Kepergian Lorenzo
Jorge Lorenzo (c) Ducati

Bola.net - - Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis membantah keterpurukan Yamaha diakibatkan oleh kepergian Jorge Lorenzo ke Ducati Corse pada awal 2017 lalu. Hal ini dikatakan Jarvis dalam wawancaranya bersama Crash.net di sela pekan balap MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang akhir pekan lalu.

Usai Lorenzo pindah ke Ducati, Yamaha memang hanya meraih tiga kemenangan lewat Maverick Vinales dan satu lewat Valentino Rossi sepanjang 2017. Anomali pun berlanjut, ketika Yamaha tak lagi menang sejak Rossi berkuasa di MotoGP Belanda.

Kemenangan baru kembali dicicipi pabrikan Garpu Tala di Phillip Island, Australia dua pekan lalu lewat Vinales, usai melewati 25 balapan tanpa satu pun kemenangan, yakni paceklik terpanjang Yamaha sepanjang sejarah keikutsertaan mereka di kelas tertinggi.

1 dari 2 halaman

Tak Sepakat dengan Zarco

Tak Sepakat dengan Zarco

Maverick Vinales (c) Yamaha

Sejak awal 2017, rider Monster Yamaha Tech 3, Johann Zarco berkali-kali mengaku harus meniru gaya balap Lorenzo demi memaksimalkan potensi terbaik YZR-M1. Beberapa engineer Yamaha bahkan masih yakin bahwa gaya balap Lorenzo merupakan yang terbaik bagi M1. Meski begitu, Jarvis ragu Yamaha hilang arah hanya karena kepergian Lorenzo.

"Saya rasa tidak. Jika Anda lihat awal tahun lalu dan melihat apa yang dilakukan Maverick sepanjang musim dingin dan beberapa balapan pertama, ia terbang, punya misi, kuat dan cepat. Ada perubahan pada ban sejak kepergian Jorge. Jadi sungguh penting untuk tahu mengapa kadang kami tak mampu membuat ban Michelin bekerja dengan baik," ungkapnya.

2 dari 2 halaman

Ketertinggalan Elektronik

Jarvis juga mengaku masih lebih memercayai keluhan Vinales dan Rossi, yang meyakini area elektronik Yamaha sangat jauh tertinggal dari para rival. Pria Inggris tersebut menyatakan bahwa hal inilah yang menjadi permasalahan pokok Yamaha, bukannya hilang arah karena Lorenzo hijrah ke tim lain.

"Saya rasa kompetitor kami telah melakukan progres yang cukup besar pada area elektronik. Jadi saya tak yakin kami 'menderita' karena kepergian Jorge. Saya tak percaya teori ini. Memang benar saat ia di Yamaha gaya balapnya sangat cocok dan apa yang dikatakan Johann memang benar. Tapi situasinya sudah berubah dan saya rasa bukan karena Jorge pergi," pungkas Jarvis.