
Bola.net - - Pembalap Movistar Yamaha MotoGP, Maverick Vinales kembali meluncurkan kritik tajam kepada timnya menjelang pekan balap di Assen, Belanda akhir pekan nanti. Seri ini akan menjadi penanda bahwa setahun sudah Yamaha terakhir kali merebut kemenangan di kelas tertinggi.
Valentino Rossi tercatat merebut kemenangan terakhir Yamaha di Assen usai bertarung sengit dengan Danilo Petrucci, sementara Vinales justru merasa lebih 'sengsara'. Kemenangan terakhirnya dengan Yamaha terjadi di Le Mans, Prancis tahun lalu dan tahun ini ia baru sekali menapaki podium usai finis kedua di Austin, Texas.
"Saya selalu mengerahkan 100%. Saat motor kami bagus, saya di depan. Saat buruk, saya harus menerimanya dan tampil di belakang. Sulit untuk tahu apa yang terjadi dalam tim kami. Saya sudah berusaha, mencari motivasi, tampil sekuat mungkin, mencari solusi dan berlatih setiap hari. Saya agak frutrasi karena tak bisa menunjukkan potensi," ujarnya kepada Marca.
Masih 'Menangis'
Rider berusia 23 tahun ini pun mengaku merasa sangat kecewa atas performanya musim ini. Di atas YZR-M1 pada masa pramusim, ia tampil baik. Meski begitu performanya justru merosot saat musim balap berjalan. Dalam sesi balap, ia justru kerap bertarung di papan tengah, melawan tim-tim satelit.
"Saya masih 'menangis' dalam garasi. Saya rider yang sangat kompetitif. Saya tahu level performa saya, tahu di mana saya layak berada. Saya marah harus finis ketujuh sementara saya tahu benar di mana level saya. Bertarung dengan motor lain yang bukan tim pabrikan sungguhlah berat. Sudah lebih dari setahun saya tidak menang, ini sangat sulit," ungkapnya.
Yamaha Tak Maksimal
Sejak awal musim, Vinales dan Rossi terus meminta Yamaha mencari solusi untuk kurangnya grip belakang Michelin, begitu pula memperbaiki sektor elektronik mereka yang dinilai tertinggal dari Ducati dan Honda. Meski begitu, sejak kini Yamaha belum mampu memberikan solusi nyata, dan Top Gun melancarkan kritik tajamnya.
"Pada titik tertentu, saya merasa tim tak bekerja maksimal. Sungguh sulit bagi orang yang telah bekerja maksimal tapi masalah yang sama selalu muncul. Saat semua berjalan baik, semua mudah: kami mengerahkan 300 persen. Saat semua berjalan buruk: saat itulah Anda melihat apakah orang berusaha sebaik mungkin atau menyerah. Pada momen tertentu, sungguh sulit mempertahankan konsentrasi dan motivasi," ungkapnya.
Ingin Yamaha Menang
Dengan kesulitan besar ini, banyak pihak menilai keputusan Vinales menandatangani perpanjangan kontrak berdurasi dua tahun dengan Yamaha adalah blunder. Meski begitu, juara dunia Moto3 ini membantah.
"Jika Anda bekerja untuk tim pabrikan, Anda orang yang profesional. Jadi Anda harus menghadapi semua situasi dan selalu menghormati semua orang. Pada akhirnya saya harus mencoba bekerja dengan baik, membuat Yamaha menang, dan itulah alasan mengapa saya dikontrak," pungkasnya.
MotoGP Belanda 2018
Akhir pekan ini, penghuni paddock MotoGP 2018 akan menjalani seri kedelapan di Sirkuit Assen, Belanda pada 29 Juni-1 Juli.
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:25
-
Liga Spanyol 21 Maret 2025 01:18
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:15
-
Liga Italia 21 Maret 2025 01:01
-
Liga Spanyol 21 Maret 2025 00:52
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 00:41
MOST VIEWED
- Lempar Pujian Selangit Usai MotoGP Argentina, Gigi Dall'Igna Sebut Marc Marquez Pembalap Cerdas
- Alex Marquez Tersinggung Dituduh Selalu Ngalah ke Marc Marquez, Merasa Tak Dihormati Sebagai Pembalap
- Eks Bos Petronas Yamaha Sebut MotoGP Berubah dari 'Ducati Cup' Jadi 'Marquez Championship'
- Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lupa Dukung Pembalap Jagoanmu!
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...