Valentino Rossi Tak Suka Lihat Para Rider MotoGP Berteman: Rasanya Palsu

Valentino Rossi Tak Suka Lihat Para Rider MotoGP Berteman: Rasanya Palsu
Valentino Rossi (c) VR46 Racing Team

Bola.net - MotoGP Legend sekaligus sembilan kali juara dunia, Valentino Rossi, heran melihat para pembalap MotoGP masa kini berteman baik dan tidak memiliki rivalitas pahit seperti dirinya dan para rivalnya pada masa lalu. Rossi pun menyalahkan era media sosial, sehingga para atlet masa kini dituntut memiliki perilaku sempurna.

Selama berkarier di Grand Prix, Rossi membuat dunia balap motor dicintai oleh berbagai kalangan: pria dan wanita, serta orang tua dan anak-anak kecil. Hal ini tak dimungkiri berkat prestasinya yang mentereng, juga karakternya yang easy going dan humoris. Selain itu, ia juga dikenal tak takut menjalin rivalitas sengit.

Rossi diketahui punya banyak rival bebuyutan dari GP125 sampai MotoGP, di antaranya Loris Capirossi, Max Biaggi, Sete Gibernau, Casey Stoner, Jorge Lorenzo, dan Marc Marquez. Menurut Rossi, rivalitas macam ini tak lagi terlihat di antara para rider masa kini. Usai bertarung sengit, mereka justru tetap berhubungan baik.

1 dari 2 halaman

Sebut MotoGP Kini Kekurangan Fans Awam

Sebut MotoGP Kini Kekurangan Fans Awam

MotoGP Argentina 2023 di Sirkuit Termas de Rio Hondo (c) AP Photo/Natacha Pisarenko

Lewat La Stampa seperti yang dikutip GPOne pada Sabtu (22/4/2023), Rossi menyebut MotoGP kini tak lagi dicintai fans awam. "Usai saya pensiun, balap motor kembali seperti sebelum saya datang: olahraga untuk peminatnya saja. Saya, atas alasan tertentu, justru memperkenalkannya kepada nenek-nenek dan anak-anak kecil," ujarnya.

"Jujur saja, saya tak tahu mengapa. Mungkin itu berkat kombinasi hasil dan karakter saya. Pada era 1990-an, para atlet dilihat sebagai legenda, seperti Diego Maradona dan Ayrton Senna. Kini budayanya sudah berubah. Siapa Ayrton Senna masa kini? Mungkin Lewis Hamilton, tetapi ia sendiri juga sudah tidak muda," lanjutnya.

Rossi juga menyatakan tekanan dari media massa dan media sosial bikin para rider dituntut berperilaku baik, sehingga mereka berusaha menjaga citra di hadapan publik, termasuk saat pekan balap digelar. Alhasil, ketika cekcok dengan para rival, rider-rider ini menahan diri untuk tidak mengucapkan kata-kata yang tidak pantas.

2 dari 2 halaman

Lebih Suka Era Sebelumnya

Lebih Suka Era Sebelumnya

Fabio Quartararo dan Pecco Bagnaia (c) Yamaha MotoGP

"Kini, apa pun yang Anda katakan bakal muncul di 300 situs berbeda dan Anda memikul konsekuensinya setidaknya selama dua pekan. Anda menjalani wawancara selama 30 menit dan semua orang mencari judul-judul clickbait. Ini bikin jengkel. Apa yang terjadi kemudian? Ada perilaku santun di antara para atlet," tutur Rossi.

Pria yang kini turun di ajang balap mobil ini mengaku beruntung dirinya mengalami masa-masa jaya saat media sosial belum marak dipakai orang. "Semua rider menjadi teman, saling berpelukan. Apakah itu menyenangkan? Saya sendiri lebih suka era sebelumnya, ketika Anda bisa mengatakan apa pun yang Anda pikirkan," ucapnya.

"Manusiawi saja jika Anda menjauhi orang-orang yang melakukan hal yang sama dengan Anda atau lebih baik dari Anda. Tak peduli Anda ini dokter, pembuat pizza, atau pembalap motor. Harus selalu menyembunyikan pikiran justru bikin segalanya makin palsu," keluh Rossi, yang pensiun dalam usia 42 tahun pada akhir 2021.

Sumber: La Stampa, GPOne