
Bola.net - Eks pembalap GP500 yang kini menjadi pengamat MotoGP, Steve Parrish, meyakini bahwa Valentino Rossi tak lagi bisa menang bukan karena kekuatan dan talentanya menurun, melainkan karena justru semakin memahami betapa bahayanya kejuaraan dunia balap motor terakbar ini. Hal itu ia sampaikan via GPOne, Senin (14/6/2021).
Usai Johann Zarco (Pramac Ducati) mematahkan rekor kecepatan puncak alias top speed MotoGP di Qatar dengan 362,4 km/jam pada Maret lalu, kekhawatiran memang muncul di paddock. Tak hanya pengamat, para pembalap dan penggawa tim-tim peserta mulai yakin MotoGP mencapai titik bahaya yang mencemaskan.
Kecepatan 360 km/jam sudah dinilai kelewatan, dan melihat teknologi yang makin maju dalam beberapa tahun terakhir, rekor Zarco tersebut, yang juga disamai oleh Brad Binder (KTM) di Mugello, Italia, bisa jadi patah lagi dalam waktu dekat. Meski berselisih, uniknya Rossi dan Marc Marquez kompak bersuara bahwa hal ini harus diatasi.
Advertisement
Jangan Main-Main dengan Investasi para Pabrikan
"Di Qatar, MotoGP mencatat top speed tertinggi dengan 362 km/jam. Di mana batasnya? Saya rasa Vale dan Marc benar, harusnya ada batasan, meski takkan mudah ditemukan. Sering kali, kecelakaan terjadi di tikungan, bahkan pada kecepatan rendah. Bakal sulit bagi Dorna menemukan cara membatasi ini semua," ujar Parrish.
Pria Inggris ini menyatakan, batasan top speed dan tenaga mesin bakal jadi topik sensitif di MotoGP. Apalagi jika mengingat perselisihan beberapa pabrikan dengan Dorna pada 2015, setahun sebelum aturan penyeragaman elektronik digulirkan. Pasalnya, MotoGP merupakan wadah investasi teknologi motor jalanan.
"Sama dengan elektronik, mereka coba menghentikannya. Motor jalanan punya elektronik lebih banyak dari motor balap. Mengapa Yamaha, Honda, Suzuki, KTM, dan Aprilia berinvestasi pada balapan? Mengapa menghabiskan jutaan euro untuk turun dalam kompetisi? Anda harus hati-hati soal ini. Jangan pernah cari masalah dengan para pabrikan," ungkap Parrish.
Para Rider Muda Tak Peduli pada Bahaya
Uniknya, meski Rossi dan Marquez mencemaskan top speed MotoGP yang kian tinggi, para rider yang lebih muda dari mereka tak terdengar khawatir. Parrish pun yakin ini dikarenakan para rider muda tak peduli pada bahaya dan hanya ingin meraih hasil baik. Menurutnya, hal ini juga tercermin lewat hasil balap Rossi yang belakangan jeblok.
"Jelas para rider muda tak merasakan masalah. Kita semua tahu Vale rider yang hebat. Ia tak lagi menang bukan karena tak punya kekuatan atau talenta. Ia tak lagi menang karena ia lebih 'senior' dan lebih memahami bahayanya, tanpa menyadarinya," ungkap sahabat mendiang Barry Sheene ini.
"Para rider muda justru tak melihat bahayanya, mereka hanya ingin lihat bendera finis. Ini terjadi pada semua orang. Balap motor memang berbahaya dan Anda tak bisa memisahkan diri darinya. MotoGP memang ada di tangan para rider muda yang hanya fokus pada kemenangan," pungkas Parrish.
Sumber: GPOne
Video: 5 Pembalap Hebat WorldSBK yang Tak Sukses di MotoGP
Baca Juga:
- Franco Morbidelli Dambakan Karier Panjang di Yamaha, Asal...
- Franco Morbidelli Sebut Kurangnya Dukungan Yamaha Bagai 'Lingkaran Setan'
- Sang Ayah: Usai Pensiun, Valentino Rossi Bakal Tidur, Balapan Mobil, dan Urus VR46
- Johann Zarco-Miguel Oliveira Prediksi Remy Gardner Langsung Cepat di Tech 3 KTM
- Fabio Quartararo Yakin Miguel Oliveira Kandidat Juara Dunia MotoGP 2021
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 11 Juni 2021 09:25
Ayah-Ibu Bantah Gosip Valentino Rossi Pensiun dari MotoGP Akhir Juni
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 08:37
-
Otomotif 20 Maret 2025 08:37
-
Otomotif 20 Maret 2025 08:37
-
Otomotif 20 Maret 2025 08:37
-
Bulu Tangkis 20 Maret 2025 08:35
-
Bulu Tangkis 20 Maret 2025 08:35
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...