Valentino Rossi: Saya Makin Tua, Pasti Bakal Pensiun

Valentino Rossi: Saya Makin Tua, Pasti Bakal Pensiun
Valentino Rossi (c) Yamaha

- Pembalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi mengaku sudah 'kebelet' meraih kemenangan lagi musim ini, yakni hasil yang sudah tak ia cicipi sejak balapan di Assen, Belanda tahun lalu. Kepada MotoGP.com, ia mengaku ingin segera mengakhiri paceklik ini.

Musim ini, Rossi baru merebut lima podium, tanpa satupun kemenangan. Hal ini pun tak terlepas dari permasalahan teknis yang mendera YZR-M1, yakni ketertinggalannya sistem elektronik Yamaha dibanding para rival hingga menimbulkan buruknya akselerasi.

"Saya bakal sangat frustrasi bila kami tak bisa memperbaiki performa di akhir musim. Bagi saya, sangat penting untuk tahu apakah Yamaha ingin menang lagi. Saya rasa jika Yamaha mengerahkan semua potensinya, maka kami bisa membalik situasi," ungkap The Doctor.

1 dari 2 halaman

Ragu Jadi Runner-up

Meski belum juga menang, rider Italia ini tengah berada di peringkat kedua pada klasemen pembalap dengan 142 poin. Ia telah tertinggal 59 poin dari Marc Marquez, namun terancam oleh rider Ducati Corse, Jorge Lorenzo yang hanya tertinggal 12 poin darinya.

"Saya berada di peringkat kedua pada klasemen, dan ini posisi yang baik. Tapi masalahnya saya tak cukup cepat, jadi bakal sangat sulit mempertahankannya. Saya rasa dengan motor yang lebih kompetitif saya bisa kembali menang," ungkap Rossi.

2 dari 2 halaman

Pasti Bakal Pensiun

Dalam wawancara yang sama, rider berusia 39 tahun ini juga membicarakan masa depannya. Ia dipastikan akan tetap balapan di MotoGP sampai akhir 2020 mendatang, namun belum bisa memastikan apakah 2021 akan benar-benar jadi waktu yang tepat untuk pensiun.

"Dalam dua tahun saya akan memutuskan apakah saya bakal pensiun, karena saat ini saya belum tahu. Masalahnya saya makin tua, jadi pada suatu titik saya harus pensiun. Balapan adalah hidup saya, jadi saat pensiun saya ingin ikut balap mobil, tapi lebih santai. Mungkin saya juga akan memperlebar struktur balap (VR46) dari Moto3 dan Moto2 ke MotoGP," pungkasnya.