
Bola.net - Sebagai rider tertua di grid MotoGP, Valentino Rossi mengaku kembali menyadari adanya perubahan tren gaya balap di antara para rivalnya, terutama para pebalap papan atas. Hal ini dinyatakan Rossi kepada Motorsport.com usai finis keempat memperebutkan podium dengan Andrea Dovizioso di Sepang, Malaysia, pekan lalu.
Rider Monster Energy Yamaha ini belum juga kembali menang sejak MotoGP Belanda 2017, yang berarti dirinya telah melewati 46 balapan tanpa kemenangan. Ini adalah losing streak terpanjangnya selama ia berkarier di Grand Prix sejak 1996 lalu. Paceklik ini bahkan lebih buruk dari masa-masanya membela Ducati.
Tak hanya itu, ia juga 'konsisten' berada di bawah bayang-bayang sang tandem, Maverick Vinales, dan debutan Petronas Yamaha SRT. Sepanjang musim ini, Rossi baru meraih dua podium, sementara Vinales meraih tujuh podium termasuk dua kemenangan, dan Quartararo mengoleksi enam podium.
Advertisement
Para Rider Makin Jago Adaptasi
The Doctor pun yakin hal ini disebabkan para rider yang bertarung di papan atas kini punya gaya balap yang lebih 'fleksibel', mampu beradaptasi dengan perubahan sekecil dan sebesar apa pun, termasuk di area elektronik dan ban. Tahun ini, atas beberapa alasan, gaya balap para rider papan atas mengalami kemajuan," tuturnya.
"Tampaknya dengan elektronik baru dan ban berbeda, Anda harus berkendara dengan cara lain demi cari limit performa. Anda juga harus mengerem dengan cara berbeda. Contohnya, pakai rem belakang. Saya sendiri coba melaju cepat tanpa menekan ban belakang. Ini awal sebuah era, awal yang besar bagi semua orang," lanjutnya.
Meski begitu, sembilan kali juara dunia ini masih yakin bahwa masalah terbesarnya justru terletak pada motor YZR-M1 sendiri. Motor itu ia yakini masih punya isu serius pada grip ban belakang, dan menyebutnya tak ada progres signifikan, meski mengakui adanya kemajuan pada sektor elektronik dan akselerasi.
Tetap Keluhkan Grip dan Top Speed
"Kami telah memperbaiki motor di area elektronik dan akselerasi, atas alasan ini kami jadi sedikit lebih kompetitif. Soal beban ban belakang, kami lebih buruk dari Honda dan Ducati. Beberapa rider seperti saya paling disulitkan oleh hal ini, sementara yang tidak terlalu terpengaruh, seperti Fabio," ujarnya.
"Tapi pada akhirnya kami semua agak kesulitan dalam balapan. Selain itu kami selalu tertinggal soal top speed di trek lurus. Tapi kami akan tetap begini sampai akhir tahun. Secara umum, motor kami sudah lebih baik, jadi kita lihat saja nanti apakah kami bisa meneruskan tren positif ini," pungkas Rossi.
Rossi akan kembali turun lintasan dalam MotoGP Valencia, Spanyol, yang digelar di Sirkuit Ricardo Tormo pada 15-17 November. Ini akan jadi balapan terakhirnya bersama sang crew chief, Silvano Galbusera, yang posisinya akan digantikan David Munoz musim depan.
Baca Juga:
- Depak Jonas Folger dari Program Uji Coba, Yamaha Minta Maaf
- Gemilang di MotoGP, Fabio Quartararo Akui Hidupnya Berubah Dramatis
- Meriahnya Perayaan Gelar Marc dan Alex Marquez Bareng Penduduk Cervera
- Jadwal Siaran Langsung: MotoGP Valecnia, Spanyol 2019
- Bos LCR Takjub Johann Zarco Langsung Nyaman di Honda
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 8 November 2019 10:22
Dovizioso-Rossi Saling Puji Karena Tak Agresif di MotoGP Sepang
-
Otomotif 6 November 2019 16:00
-
Otomotif 6 November 2019 14:00
-
Otomotif 5 November 2019 14:55
-
Otomotif 5 November 2019 11:38
Yamaha Pusing Tentukan Rider, Valentino Rossi Dijamin Dapat Tempat
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 12:41
-
Otomotif 20 Maret 2025 12:34
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 12:30
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 12:29
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 12:15
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 12:01
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...