Valentino Rossi Positif Covid-19, Pecco Bagnaia Tolak Pulang ke Tavullia

Valentino Rossi Positif Covid-19, Pecco Bagnaia Tolak Pulang ke Tavullia
Pembalap Pramac Racing, Francesco Bagnaia (c) Pramac Racing

Bola.net - Pembalap Pramac Racing, Francesco Bagnaia, mengaku jadi agak paranoid melakukan perjalanan pulang-pergi di antara balapan MotoGP usai sang mentor yang juga rider Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 menjelang Seri Aragon, Spanyol, pada Kamis (15/10/2020) lalu.

Peristiwa yang dialami Rossi memang membuat banyak rider makin cemas, karena Rossi diketahui telah menaati protokol kesehatan. Rossi pulang ke Tavullia, Italia, dengan jet pribadi bersama Bagnaia dan Franco Morbidelli usai balapan di Le Mans, Prancis, Minggu (11/10/2020) lalu, dan tak pernah keluar rumah lagi.

Pada hari keberangkatannya ke Aragon, Rossi bangun tidur dengan demam dan tubuh yang pegal-pegal. Ia pun segera memanggil dokter dan menjalani tes 'PCR cepat' dan 'PCR standar'. Tes cepat menunjukkan hasil negatif, namun tes standar menunjukkan hasil positif. Alhasil, ia harus absen dari pekan balap di Aragon.

1 dari 3 halaman

Situasi Covid-19 Juga Pengaruhi Mental Rider

Situasi Covid-19 Juga Pengaruhi Mental Rider

Franco Morbidelli, Valentino Rossi, dan Francesco Bagnaia (c) Facebook/VR46 Riders Academy

Menurut hukum Italia, Rossi juga harus menjalani isolasi selama 10 hari, hingga harus absen lagi di MotoGP Teruel yang juga digelar di MotorLand Aragon, 23-25 Oktober. Situasi ini bikin 'Pecco' makin cemas. Kepada GPOne, Minggu (18/10/2020), ia mengaku memilih tak pulang ke Tavullia, memutuskan tinggal di motorhome di Sirkuit Aragon sampai MotoGP Teruel digelar.

"Situasi belakangan ini bikin saya sangat takut. Lebih baik tinggal di sini dulu. Ini situasi yang sangat sulit. Saya juga sangat cemas soal situasi di rumah, tapi saya harap tak makin buruk secara drastis. Jika tidak, bisa-bisa jumlah rider berkurang 5-6 orang. Ini musim yang berat, bahkan untuk mental. Situasi macam ini sungguh bikin saya resah, bikin saya agak menderita," tuturnya.

Bagnaia juga mengomentari kasus rider Rivacold Snipers Team Moto3, Tony Arbolino, yang harus dikarantina selama 10 hari di Aragon karena kedapatan satu pesawat dengan penumpang positif Covid-19 saat pulang dari Le Mans ke Milan, juga pada Minggu (11/10/2020). Padahal, Arbolino sudah dites PCR berkali-kali dan hasilnya negatif.

2 dari 3 halaman

Juga Kepikiran Kasus Tony Arbolino

Juga Kepikiran Kasus Tony Arbolino

Pembalap Rivacold Snipers Team, Tony Arbolino (c) AP Photo

"Kasus Tony paling serius, karena ia bahkan tak positif, namun wajib karantina di Aragon, hanya karena ia satu penerbangan dengan orang positif Covid-19 yang duduk dua baris di belakangnya. Saya kepikiran, tapi saya memang selalu mencoba menghindari situasi macam ini dan juga tak bisa dihindari, saya jadi takut," ujar Bagnaia.

Uniknya, meski sempat satu pesawat dengan Rossi, Bagnaia dan Morbidelli tak diminta menjalani karantina seperti Arbolino. Rider berusia 23 tahun ini juga mengaku bingung atas aturan yang tak konsisten, namun bersikeras ingin bertahan di Aragon.

"Situasinya nyaris lebih buruk! Anda takkan pernah tahu bagaimana itu bisa terjadi pad Tony. Saya tak yakin bisa pergi ke balapan lainnya pakai jet pribadi, karena biayanya sangat mahal. Ini hal yang tak bisa kami usahakan saat ini," pungkas juara dunia Moto2 2018 ini.

Sumber: GPOne