Valentino Rossi Lelang Helm untuk Penderita Kanker Payudara

Valentino Rossi Lelang Helm untuk Penderita Kanker Payudara
Valentino Rossi (c) Yamaha

Bola.net - - Pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi melelang helm balapnya untuk penderita kanker payudara stadium akhir, Luisa Stracqualursi, seorang profesor statistik Forli Campus, Italia. Stracqualursi diketahui telah mencoba berbagai terapi di Italia, namun selalu mengalami kegagalan dan dirundung masalah mahalnya biaya pengobatan.

Atas alasan ini, Stracqualursi pun mengadakan penggalangan dana demi menjalani pengobatan di Amerika Serikat. Beberapa orang ternama pun ikut dalam penggalangan dana ini, termasuk Rossi. Sang sembilan kali juara dunia ini pun melelang helm balapnya yang telah ditandatangani, yang menurut Tutto Motori saat ini telah mencapai 7999 euro.

Tak hanya Rossi, Paolo Simoncelli yang merupakan ayah mendiang Marco Simoncelli dan pimpinan tim SIC58 Squadra Corse Moto3, juga mendonasikan beberapa perlengkapan balap Tatsuki Suzuki yang telah ditandatangani pula.

1 dari 2 halaman

Pengobatan Hanya Ada di Amerika Serikat

Sejauh ini, Stracqualursi telah mengumpulkan dana sebesar 200.000 euro, dan masih kurang 300.000 euro lagi. Sebanyak 104.000 euro telah dikumpulkan lewat GoFundMe, sementara 98.527 euro didapatkan dari PostePay dan 18.000 euro didapat dari PayPal. Sudah setahun ia meninggalkan profesinya sebagai pengajar demi menyembuhkan penyakit ini.

Usai menjalani beberapa sesi kemoterapi dan intervensi radio, satu-satu harapan Stracqualursi adalah menjalani prosedur terapi imun yang hanya tersedia di Amerika Serikat, yang akan mengisolasi limfosit T dari darah atau tumor pasien.

2 dari 2 halaman

Pernyataan kerabat Stracqualursi

"Sel tumor spesifik T dikembangkan dalam sebuah tabung uji coba dan kemudian diinjeksi kembali ke dalam tubuh pasien. Tim Steven Rosenberg dari Institut Kesehatan Nasional Bethesda di Maryland telah sukses mengeliminasi tumor ini dan semua pasien yang ia tangani telah terbebas dari penyakit tersebut selama dua tahun terakhir. Pasien lainnya kini tengah dalam tahap penyembuhan, dan Luisa bisa jadi salah satunya."