'Valentino Rossi Hanya Butuh 2-3 Balapan untuk Tentukan Masa Depan'

'Valentino Rossi Hanya Butuh 2-3 Balapan untuk Tentukan Masa Depan'
Pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi (c) Yamaha

Bola.net - Direktur Tim Monster Energy Yamaha, Massimo Meregalli, meyakini bahwa Valentino Rossi hanya butuh 2-3 balapan MotoGP 2020 demi menentukan masa depannya, alih-alih 7-8 balapan seperti rencana awalnya sebelum pandemi virus corona (Covid-19) merebak di mana-mana.

Musim depan, Rossi resmi takkan lagi membela tim utama Yamaha, karena posisinya digantikan Fabio Quartararo. Meski begitu, ia belum mau pensiun, dan jika terbukti masih tampil kompetitif pada awal musim ini, ia bersedia membela Petronas Yamaha SRT pada 2021.

Sayangnya, rencana Rossi sedikit kacau karena Covid-19 telah memaksa MotoGP menunda awal musim ini, hingga masa evaluasi The Doctor semakin sempit. Ia sendiri mengakui bahwa rencananya jadi berantakan akibat fenomena penyakit menular tersebut.

1 dari 3 halaman

Valentino Rossi Rider yang Cerdas

Di lain sisi, Meregalli santai saja. Ia yakin Rossi tak butuh waktu lama dalam menentukan masa depannya. Pria yang akrab disapa 'Maio' ini merasa 2-3 balapan saja bakal cukup untuk Rossi memahami level performanya. Yamaha sendiri akan berusaha memberinya perangkat terbaik.

"Untuk rider sekaliber dia, saya rasa 2-3 balapan bakal cukup. Vale rider yang sangat cerdas dan bisa cepat tahu level performanya. Jelas kedua belah pihak harus bertemu di satu titik tengah. Saya yakin Yamaha akan memberikan situasi terbaik untuk Vale," ujarnya via GPOne.

2 dari 3 halaman

Tak Cemas Performa Rossi di Uji Coba

Meregalli juga sama sekali tak cemas atas performa Rossi dalam uji coba pramusim di Malaysia dan Qatar pada Februari, di mana Rossi mengendarai YZR-M1 2020 spek pabrikan tapi masih terus mengalami masalah grip ban belakang dan diasapi Quartararo dan Maverick Vinales.

"Dalam uji coba pramusim, Vale tak menunjukkan potensi yang sesungguhnya, karena ia memilih untuk tetap menjaga margin. Indikasinya jelas positif, dan pada akhir uji coba, ia merasa puas," ungkap Meregalli.

"Sayangnya, ia kembali mengalami degradasi grip ban belakang. Tapi hal ini hanya terjadi di Qatar, mengingat sensasinya di Malaysia dan Spanyol berbeda. Jelas kami harus memahami dari mana masalah itu berada, meski gaya balapnya dengan Maverick dan Fabio berbeda. Mungkin ia terlalu memberi tekanan pada bannya," tutupnya.