Valentino Rossi: Franco Morbidelli Terlalu Kuat Jika Balapan di WorldSBK

Valentino Rossi: Franco Morbidelli Terlalu Kuat Jika Balapan di WorldSBK
Valentino Rossi dan Franco Morbidelli (c) Petronas SRT

Bola.net - Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, lega tak membiarkan sang tandem sekaligus anak didiknya di VR46 Riders Academy, Franco Morbidelli mengambil langkah karier untuk berlaga di WorldSBK. Hal ini ia nyatakan kepada Speedweek pada Sabtu (10/4/2021), usai melihat Morbidelli sukses jadi runner up MotoGP 2020.

Morbidelli sendiri diketahui telah mengenal Rossi sejak usia 13 tahun. Ia dan keluarganya pindah dari Roma ke Tavullia demi bisa berlatih dengan Rossi, yang kala itu kerap berlatih dengan Marco Simoncelli dan Mattia Pasini. Setelah Simoncelli meninggal dunia di MotoGP Malaysia 2011, Rossi pun terinspirasi membentuk akademi balap.

"Ayah Franco pindah dari Roma ke Babbucce, desa kecil di sebelah Tavullia, karena di sana banyak trek dan fasilitas yang baik untuk rider muda. Ayahnya bicara dengan Graziano (ayah Rossi) dan bilang, 'Anakku rider yang baik, ia ingin ikut latihan di Cava (trek motocross Cavallara).' Itu tempat di mana kami sering latihan saat itu," kisah Rossi.

1 dari 3 halaman

Bantu Morbidelli Setelah Simoncelli Tiada

Bantu Morbidelli Setelah Simoncelli Tiada

Valentino Rossi dan Franco Morbidelli (c) Petronas Yamaha SRT

Rossi pun akhirnya membentuk VR46 Riders Academy pada 2013. Morbidelli dijadikan anggota pertama akademi, dan tengah dalam perjalanannya menuju gelar juara European STK600. Rossi kagum pada raihannya ini, namun Morbidelli ternyata sempat tak percaya diri turun di Grand Prix dan lebih memilih membidik tempat di WorldSBK.

Tapi Rossi dan VR46 berusaha keras agar ia tak bertahan di arena superbike. VR46 memohon Gresini Racing menyediakan tiga fasilitas wildcard di Moto2. Meski gagal meraih satu pun dalam ketiga balapan, Morbidelli uniknya dilirik oleh Italtrans Racing untuk diturunkan secara penuh di Moto2 2014.

"Franco bergabung ke Academy pada 2013. Tapi ia sudah latihan dengan kami sebelumnya, sejak 2009 atau 2010. Kala itu, kami sering latihan dengan Marco. Kami memilih Franco karena dia anak baik. Kala itu ia masih sangat muda tapi sudah sangat kuat. Usai apa yang terjadi pada Marco, kami pun coba membantu Franco," tutur Rossi.

2 dari 3 halaman

Terlalu Kuat untuk WorldSBK

Pada era 1990an WorldSBK memang menjadi salah satu ajang balap motor yang paling diperhitungkan selain Grand Prix. Banyak juara hebat yang lahir dari kejuaraan tersebut, seperti Carl Fogarty, Troy Bayliss, Colin Edwards, dan Jonathan Rea. Namun, Rossi menyadari gengsi ajang itu semakin tahun semakin turun.

Kompetisi di WorldSBK juga tak seketat dulu lagi, dan Rossi pun yakin talenta dan kemampuan Morbidelli terlalu kuat jika sekadar berkarier di WorldSBK. Atas alasan inilah, ia dan manajemen VR46 merayunya untuk turun di ajang Grand Prix. Kini kerja keras itu terbayar karena Morbidelli kini jadi salah satu rider papan atas.

"Tadinya Franco lebih cenderung menuju superbike dan supersport. Tapi kami bertaruh untuknya, kami ingin membawanya ke Grand Prix lewat Moto2, karena kami merasa ia masih terlalu muda untuk ke WorldSBK, dan ia juga terlalu kuat untuk balapan di kejuaraan itu," pungkas sembilan kali juara dunia ini.

Sumber: Speedweek