Valentino Rossi: Fabio Quartararo Lebih Berkuasa di Yamaha Ketimbang Saya

Valentino Rossi: Fabio Quartararo Lebih Berkuasa di Yamaha Ketimbang Saya
Valentino Rossi dan Fabio Quartararo (c) MotoGP

Bola.net - Valentino Rossi mengakui dirinya hampir pasti membela Petronas Yamaha SRT. Namun, pertimbangan soal anggota kru yang akan bekerja sama dengannya di MotoGP 2021 masih menjadi hal yang paling menghambat dalam proses tanda tangan kontraknya. Hal ini ia sampaikan via GPOne, Rabu (15/7/2020).

Sejak menjalani debut di GP500 pada 2000 lalu, Rossi diketahui punya tradisi selalu memboyong semua anggota krunya ketika pindah tim, dari crew chief, teknisi data, sampai keempat mekaniknya. Alhasil, mayoritas anggota krunya saat ini masih sama seperti saat ia membela Nastro Azzurro Honda.

Yang berubah dari kru pertama Rossi hanyalah Jeremy Burgess, yang menjadi crew chief-nya pada 2000-2013, yang kemudian digantikan Silvano Galbusera. Galbusera sendiri telah digantikan David Munoz mulai tahun ini. Mekanik Rossi, Gary Coleman pensiun pada akhir 2016, dan digantikan oleh Mark Elder.

1 dari 3 halaman

Sama-Sama Ingin Boyong Kru

Rossi ingin membawa seluruh krunya ke SRT, begitu juga Fabio Quartararo yang ingin memboyong seluruh krunya ke Monster Energy Yamaha. SRT sendiri tak mau kedua rider mengubah struktur tim, dan hanya memperbolehkan mereka membawa tiga kru. Namun, kini Yamaha memposisikan Quartararo sebagai penentu.

"Kami masih membicarakan anggota kru, karena jika begini, Fabio juga harus ganti kru. Ada banyak pion yang harus digerakkan, ini bagaikan main catur. Atas alasan ini, kami masih harus membereskannya," ungkap Rossi. Menurutnya, posisi Quartararo sebagai rider tim pabrikan jauh lebih kuat darinya dalam ambil keputusan.

"Karena bakal membela tim pabrikan, maka Fabio lah yang harus ambil keputusan lebih dulu. Saya tak punya kuasa untuk menentukan. David akan ikut saya, tapi yang lain masih dipikirkan. Jelas akan ada perubahan besar bagi saya dan Fabio jika hanya sedikit kru yang ikut. Jika kru kami sama, maka perubahannya bakal kecil," lanjutnya.

2 dari 3 halaman

Tak Keberatan Tak Lagi Berkuasa

Rossi juga mengaku sama sekali tak keberatan menerima kenyataan bahwa ia tak lagi punya kuasa dalam menentukan banyak hal dalam Yamaha, yakni kuasa yang akan berpindah ke tangan Quartararo. Menurutnya, transisi ini membuatnya jadi menyadari banyak hal baru.

"Saya tak masalah dalam sudut pandang ini. Fakta bahwa saya tak lagi punya kuasa dalam pengambilan keputusan justru bikin saya memahami banyak hal. Saya tahu bahwa melanjutkan karier bakal membuat saya harus bekerja lebih keras, dan karantina mandiri membuat saya ambil keputusan dengan enteng," pungkasnya.