Valentino Rossi: Dulu Diremehkan Guru, Kini Justru Jadi 'Guru'

Valentino Rossi: Dulu Diremehkan Guru, Kini Justru Jadi 'Guru'
Valentino Rossi (c) Yamaha

Bola.net - - Pebalap Yamaha Factory Racing, Valentino Rossi bernostalgia soal masa kecilnya dalam acara bincang-bincang 'Che Tempo Che Fa' yang dibawakan Fabio Fazio di stasiun televisi Rai 1 pada Minggu (27/1). The Doctor pun menyatakan bahwa perjalanan kariernya di MotoGP dimulai dari kejuaraan minimoto di Italia saat dirinya berusia 10 tahun.

Sempat tertarik ikut balapan roda empat karena juga menggemari gokart, Rossi pun akhirnya merasa lebih cinta pada motor. Kebetulan, ayahnya, Graziano Rossi, juga merupakan eks pebalap Grand Prix. Saking 'tekun'-nya mendalami dunia balap motor, Rossi remaja juga kerap tersandung masalah saat berada di sekolah.

"Pada 1989, saya mulai balapan dengan minimoto, lalu saat berusia 15 tahun, saya tergila-gila pada Apecar. Saya biasa naik Apecar ke sekolah, karena saya kedinginan bila naik skuter pada musim dingin. Saat saya juga selalu datang terlambat, hingga harus cari-cari alasan, mengingat para guru suka 'menarget' murid-murid yang datang terlambat," ujarnya.

1 dari 2 halaman

Sempat Disebut Takkan Bisa Kaya Raya

Sempat Disebut Takkan Bisa Kaya Raya

Valentino Rossi (c) Yamaha

Tak hanya kerap dimarahi karena hobi datang terlambat, Rossi juga sering mendapatkan pandangan remeh dari para guru. Rider 39 tahun ini mengaku dirinya tak terlalu tertarik pada pelajaran sekolah, namun tetap merasa sakit hati ketika diremehkan oleh guru-gurunya.

"Saya berkata pada guru sejarah seni saya, bahwa pelajarannya tak menarik minat saya, dan takkan mengubah hidup saya. Beliau malah menjawab, 'Memangnya kaupikir kau bisa kaya dengan jadi pebalap motor?'" ujar Rossi, yang malah sukses menjadi sembilan kali juara dunia dan merupakan salah satu atlet terkaya di dunia.

2 dari 2 halaman

Kini Jadi Mentor VR46 Riders Academy

Selain akhirnya meraih prestasi mentereng dan bergelimang kekayaan, kini Rossi juga menjadi seorang 'guru'. Rossi lah mentor utama dalam akademi balapnya, VR46 Riders Academy. Lewat program ini, ia membantu para rider muda Italia untuk mengasah kemampuan. Franco Morbidelli merupakan 'murid' pertama yang naik ke MotoGP tahun lalu, dan tahun ini disusul Francesco Bagnaia.

"Saya merasa sangat dekat dengan mereka. Kami punya passion yang sama pada motor. Meski saya lebih tua, rasanya menyenangkan bekerja dengan anak-anak ini. Tahun ini ada dua yang akan jadi rival saya. Jika mereka mengalahkan saya, tentu saya akan kecewa. Tapi ini bakal jadi tantangan besar. Ini adalah cara untuk tetap muda. Membantu mereka adalah cara saya tetap muda dan kami saling memotivasi untuk jadi lebih baik," tutup Rossi.