Valentino Rossi di Mata Teman Sekolah, Guru, dan Polisi Tavullia: Aktif, Nakal, Tapi Sopan

Valentino Rossi di Mata Teman Sekolah, Guru, dan Polisi Tavullia: Aktif, Nakal, Tapi Sopan
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi (c) Yamaha MotoGP

Bola.net - MotoGP Emilia Romagna di Sirkuit Misano pada 22-24 Oktober 2021 resmi akan jadi balapan kandang terakhir Valentino Rossi. Pasalnya, rider Petronas Yamaha SRT itu akan pensiun akhir musim nanti. Alhasil, pekan balap kali ini akan terasa emosional, tak hanya bagi Rossi dan fans MotoGP, melainkan juga keluarga dan kerabat The Doctor.

Kedua orang tua Rossi, Graziano Rossi dan Stefania Palma, dipastikan akan hadir dalam pekan balap kali ini untuk berjumpa dengan beberapa awak media, mengenang perjalanan karier sang sembilan kali juara dunia. Belakangan, teman sekelas Rossi, Umberto Uguccioni, juga ditemui La Gazzetta dello Sport untuk mengenang memori manis selama berkawan dengannya.

"Fakta bahwa ia adalah anak dari pembalap motor dunia membuatnya spesial di mata kami. Saya ingat ia sangat aktif, namun sopan dan pendiam, hampir malu dengan anak-anak perempuan. Namun, sudah sejak tahun-tahun pertama ia selalu dan hanya memikirkan soal balapan," ungkap Uguccioni seperti yang dikutip Corsedimoto, Kamis (21/10/2021).

1 dari 2 halaman

Sudah Cinta Motor dan Mobil Sejak Kecil

Sudah Cinta Motor dan Mobil Sejak Kecil

Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi (c) AP Photo

"Ia sangat terobsesi pada mobil, kerap menggambar mobil Porsche, dan memberikan gambarannya ke teman-teman. Saat dewasa, ia menggabungkan rasa cintanya ini dengan moped dan Ape. Orang tua saya melarang saya ikut-ikutan, tapi melihat apa yang ia lakukan dengan skateboard, bobsled di salju, dan wheelie di atas motor, Anda bisa lihat tak ada yang seperti dia," lanjut Uguccioni.

Komentar senada juga disampaikan sang mantan guru, Maria Antonietta Donati, yang membimbing Rossi saat masih duduk di kelas 4 dan 5 sekolah dasar. Kala itu, Rossi sudah mulai ikut balapan di ajang-ajang junior balap motor Italia, terutama di ranah minibike. Uniknya, Rossi ternyata kerap pergi ke sekolah naik motor mungil tersebut.

"Jujur saja, saya takkan menyebutnya cerdas. Namun, jika Anda meragukannya, ia membuktikan diri. Ia seperti sekarang, tampak seperti Daredevil. Kadang ia datang naik minibike, dan suatu hari datang dengan lengan terbalut gips. Tapi ia selalu berpikir jernih demi mewujudkan impiannya. Itulah alasan ia masih balapan dalam usia 42 tahun. Ia juga anak yang sopan," tutur Donati.

2 dari 2 halaman

Polisi Tavullia Juga Kenang Kenakalan Rossi

Polisi Tavullia Juga Kenang Kenakalan Rossi

Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi (c) Petronas SRT

Kenangan unik lainnya juga disampaikan oleh Mario Gabanini, mantan brigadir Carabinieri di kantor polisi Tavullia. Gabanini ternyata merupakan salah satu polisi yang kerap menilang Rossi ketika naik motor secara ugal-ugalan, yakni peristiwa yang juga diceritakan Rossi dalam buku otobiografinya yang dirilis pada 2005 lalu.

Gabanini kadang sampai kesulitan mendisiplinkan Rossi, karena punya koleksi kendaraan yang beragam. "Ia punya energi yang sangat besar. Saat anak-anak, Anda bisa mengendalikannya. Namun, saat ia tumbuh dewasa, naik gymkane, motor, dan Ape, serta menabrak dinding, tak selalu mudah mengendalikannya," tuturnya.

"Saya kerap merampas kendaraannya, menguliahinya, serta menelepon Stefania dan Graziano. Tapi beberapa hari kemudian, kejadian yang sama terulang. Masalahnya, ketika moped-nya saya rampas, satu lagi keluar. Garasinya penuh," tutup Gabanini.

Sumber: La Gazzetta dello Sport, Corsedimoto