
- Satu lagi anak didik Valentino Rossi yang mencuri perhatian musim ini. Usai Franco Morbidelli merebut gelar dunia Moto2 2017, kini Marco Bezzecchi berpeluang merebut prestasi serupa di kelas Moto3. Namun siapa sangka bahwa ternyata Rossi sempat ragu merekrutnya demi VR46 Riders Academy?
Bezzecchi yang merupakan juara CIV Moto3 2014, memutuskan untuk turun juga di CEV Moto3 pada 2015 bersama Mahindra dan dua kali turun di Moto3 sebagai rider wildcard. Pada 2017, Mahindra dan CIP pun membawanya ke Moto3 dengan kontrak semusim penuh untuk pertama kali. Ia meraih podium perdana usai finis ketiga di Twin Ring Motegi, Jepang.
Tahun ini, ia pindah ke Redox Prustel GP dengan mengendarai KTM. Ia pun melakukan gebrakan dengan merebut kemenangan di Argentina, ditambah empat podium seiring berjalannya musim. Saat ini, ia duduk di peringkat kedua pada klasemen dengan 103 poin, hanya tertinggal dua poin dari Jorge Martin. (sw/dhy)
1 dari 3 halaman
Direkrut Rossi
The Doctor pun mengaku bahwa merekrut Bezzecchi untuk dilatih dan dibimbing oleh VR46 Riders Academy merupakan keputusan berisiko disebabkan karakternya yang pendiam. Meski begitu, prestasi gemilangnya tahun ini membuat Rossi merasa usahanya terbayar dengan baik.
"Saya bertemu Marco di Qatar beberapa tahun yang lalu karena ia merupakan penggemar berat saya. Ia merupakan anak yang sangat pendiam, bahkan kadang keterlaluan. Tapi ia anak yang sangat baik. Awalnya, sangat berisiko merekrutnya untuk akademi 2-3 tahun lalu," ungkap Rossi kepada Speedweek.
2 dari 3 halaman
Awal Karir
Jika kebanyakan pembalap telah menentukan pilihan hidup sebagai pembalap sejak berusia tiga tahun, Bezzecchi justru baru mulai menyadari keinginannya menjadi pembalap pada usia enam tahun. Dan semua ini, diawali keinginannya memiliki helm replika Valentino Rossi sebagai hadiah ulang tahun.
"Saat ulang tahun yang keenam, saya minta ayah membelikan helm. Saat di toko, saya berkata kepada si penjual bahwa saya menginginkan helm yang ada di atas rak. Itu helm dengan desain Valentino Rossi. Si penjual bilang itu helm balap anaknya, kemudian saya berkata pada ayah saya bahwa saya juga ingin balapan. Begitulah awalnya," kisah Bezzecchi.
"Saya jadi rider Mahindra di Moto3 Junior World Championship (dulu CEV Moto3), dan saya terlalu sering jatuh. Tapi mereka percaya pada saya dan membawa saya ke Moto3 2017. Podium di Jepang merupakan salah satu hari terbaik dalam hidup saya, tapi kemenangan di Argentina 2018 sungguh menakjubkan," ungkapnya.
3 dari 3 halaman
VR46 Bagai Mimpi
Rider berusia 19 tahun yang akrab disapa 'Bezze' ini pun mengaku telah mengidolakan Rossi sejak anak-anak, hingga bergabung dengan VR46 Riders Academy dan berlatih setiap hari dengan The Doctor bagai impian jadi nyata.
"Vale telah menjadi idola saya sejak saya masih anak-anak. Beberapa orang bilang saya mirip dia. Menjadi bagian dari VR46 Riders Academy bagaikan mimpi. Saya bertemu dengan Vale setiap hari dan kami berlatih bersama," pungkas Bezzecchi.
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 02:10
-
Liga Spanyol 21 Maret 2025 01:47
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:42
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:35
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:25
-
Liga Spanyol 21 Maret 2025 01:18
MOST VIEWED
- Lempar Pujian Selangit Usai MotoGP Argentina, Gigi Dall'Igna Sebut Marc Marquez Pembalap Cerdas
- Alex Marquez Tersinggung Dituduh Selalu Ngalah ke Marc Marquez, Merasa Tak Dihormati Sebagai Pembalap
- Eks Bos Petronas Yamaha Sebut MotoGP Berubah dari 'Ducati Cup' Jadi 'Marquez Championship'
- Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lupa Dukung Pembalap Jagoanmu!
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...