Valentino Rossi Bangga Lihat Metamorfosa Franco Morbidelli di MotoGP

Valentino Rossi Bangga Lihat Metamorfosa Franco Morbidelli di MotoGP
Franco Morbidelli dan Valentino Rossi (c) SRT/Yamaha

Bola.net - Valentino Rossi mengaku sangat bangga menyaksikan metamorfosa Franco Morbidelli, anak didiknya di VR46 Riders Academy yang sukses jadi runner up MotoGP 2020. Kepada Motorsport Total, Jumat (25/12/2020), Rossi menyatakan bahwa Morbidelli memang sangat giat berlatih sepanjang musim demi tampil sangat baik.

Morbidelli diketahui mengenal Rossi sejak dirinya masih anak-anak, dan menjadi anggota pertama VR46 Riders Academy yang dibentuk Rossi pertama kali pada 2013. Rossi pun tak menyangka rider Italia berdarah Brasil itu sukses jadi juara dunia Moto2 pada 2017, kesuksesan yang akhirnya diulang Pecco Bagnaia pada 2018.

Rossi pun mengaku punya perasaan campur aduk ketika melihat Morbidelli mengunci gelar dunia di Sepang, Malaysia kala itu. Ia merasa bangga karena VR46 Riders Academy terbukti mampu membimbing rider ke arah yang baik, namun juga akhirnya sadar kawan baiknya akan jadi rivalnya sendiri di MotoGP.

1 dari 3 halaman

Sangat Paham Gaya Balap Franco Morbidelli

"Saat kami membentuk akademi, kami tak tahu apa yang akan terjadi pada tahun-tahun setelahnya. Ini memang program yang unik. Saat Franco jadi juara dunia Moto2 2017, hal pertama yang saya pikirkan adalah akhirnya saya dapat rival yang kuat dari akademi ini," ungkap sembilan kali juara dunia asal Italia ini.

"Namun, ini tak masalah, kami malah sangat senang. Saat kami berlatih bersama, kami selalu meningkatkan level performa. Kami sangat bersenang-senang ketika saling lawan di lintasan. Saya sendiri sangat mengenal Franco karena kami sering latihan bareng di Ranch. Saya sangat paham gaya balapnya," lanjut Rossi.

Dalam debutnya di MotoGP pada 2018, Morbidelli membela EG 0,0 Marc VDS di atas Honda yang dikenal tak ramah pada rider selain Marc Marquez. Pada 2019, ia pun pindah ke Petronas Yamaha SRT, namun justru berada di bawah bayang-bayang tandemnya yang lima tahun lebih muda, Fabio Quartararo.

2 dari 3 halaman

'Panas' Lihat Fabio Quartararo Gemilang

Rossi pun mengaku memaklumi mengapa Morbidelli butuh waktu untuk beradaptasi dengan YZR-M1. "Anda harus mengendarai Yamaha dengan cara yang dimau motor tersebut. Franco datang dari Moto2 dan Honda, jadi ia butuh jam terbang lebih banyak demi memahami cara mengendarainya," ungkapnya.

Di lain sisi, melihat Quartararo menggebrak sepanjang 2019, Morbidelli justru berlatih jauh lebih keras sepanjang 2020, yang otomatis juga melecut para rider VR46 Academy lainnya, termasuk Rossi dan Bagnaia. Kerja kerasnya pun terbayar, karena rider berusia 26 tahun itu justru mengakhiri musim sebagai runner up.

"Franco latihan sangat keras tahun ini. Kadang, ia jadi masalah karena ia bahkan sudah siap latihan pada pukul 9.00 pagi setiap hari. Ia sungguh memberi tekanan pada kami, terutama pada saya dan Pecco. Ia dalam kondisi fisik yang sangat baik, dan ini sangat penting. Di lain sisi, ia juga rider yang tenang dan serius," pungkas Rossi.

Sumber: Motorsport Total