Usir Marquez, Kawan Rossi Kena Semprot Yamaha?

Usir Marquez, Kawan Rossi Kena Semprot Yamaha?
Valentino Rossi (c) AFP

Bola.net - - Usai mengalami insiden senggolan kontroversial di MotoGP Argentina akhir pekan lalu, 'perang' kembali tersulut di antara Marc Marquez dan Valentino Rossi. Merasa bersalah karena mengakibatkan The Doctor terjatuh, Marquez pun segera mendatangi garasi Movistar Yamaha untuk meminta maaf. Sayang, permohonan maafnya ditolak mentah-mentah.

Belum sempat berbicara langsung dengan Rossi, Marquez yang didampingi Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig dan manajer pribadinya, Emilio Alzamora, justru diusir dari garasi tim pabrikan Garpu Tala. 'Pengusir' tersebut bukanlah staf dari Yamaha, melainkan asisten pribadi sekaligus sahabat karib Rossi, Alessio 'Uccio' Salucci.

Tindakan Salucci ini tak pelak lagi mengundang kontroversi lain, mengingat ia tak punya jabatan khusus di struktur Yamaha. Pengamat MotoGP asal Italia, Maurizio Bruscolini dalam acara 'Paddock' pun menyatakan bahwa para petinggi Yamaha telah memberikan peringatan kepada Salucci, demikian yang dilansir Solomoto.

"Saya selalu melihat ada masalah di dalam garasi Yamaha. Pada Minggu (8/4), masalah itu terlihat. Uccio membela Vale meski tak punya kuasa, mengingat ia tak punya jabatan di Yamaha. Kali ini Uccio sudah kelewat batas. Para pemimpin Yamaha ikut campur pada titik ini, berkata 'cukup, dan jika kesalahan macam ini terjadi lagi, jangan menginjakkan kaki di garasi lagi'," ujar Bruscolini.

Dalam acara yang sama, Bruscolini juga tak memungkiri bahwa perang mental dan wheel-to-wheel antara Marquez dan Rossi ini sangat menarik untuk diamati, mengingat Rossi merupakan legenda hidup MotoGP, sementara Marquez diprediksi akan menjadi bintang besar selanjutnya.

"Yang terjadi adalah, ada seorang rider yang coba mengalahkan rivalnya. Yang kalah, mulai 'menendang'. Ini kisah menakjubkan! Selama 15 tahun terakhir, MotoGP didominasi satu rider, tapi rider lain kini sedang tumbuh dan berkembang, dan mungkin akan mendominasi di masa depan. Tapi rider yang masih bertahan tidaklah menyerah. Ini bukanlah sekadar perang di dalam lintasan!" tutup Bruscolini.