Tujuh Peristiwa Menarik yang Terjadi di Formula 1 2018

Tujuh Peristiwa Menarik yang Terjadi di Formula 1 2018
Formula 1 (c) AFP

Bola.net - Formula 1 telah resmi berakhir di Abu Dhabi pada November lalu, dan kejuaraan balap mobil terakbar di dunia ini segera menyambut musim baru. Tim Bola.net pun telah merekap momen-momen paling mencuri perhatian sepanjang 2018.

Pensiunnya salah satu pebalap terbaik, bersinarnya pebalap muda, perpindahan pebalap dan juga suksesnya Lewis Hamilton meraih gelar dunia kelima telah menghiasi jalannya musim ini.

Berikut highlight Formula 1 sepanjang 2018. Simak yuk, Bolaneters!

1 dari 7 halaman

Mundurnya Alonso dari F1

Mundurnya Alonso dari F1

Fernando Alonso (c) AFP

Dua kali juara dunia, Fernando Alonso resmi mengumumkan mundur dari F1 pada akhir musim. Alonso diduga tak lagi menikmati F1 sejak ia mengambil keputusan kontroversial tahun lalu, yakni absen dari seri F1 GP Monako demi turun di kejuaraan Indy Car bersama McLaren-Honda-Andretti. Baru-baru ini, ia juga sukses meraih kemenangan bersama Toyota di 24 Hours of Le Mans.

Alonso tak menyatakan akan pensiun dari dunia balap, dan diduga akan turun secara penuh di Indy Car tahun depan dan kemungkinan akan turun di ajang-ajang balap mobil lainnya, termasuk FIA World Endurance Championship (WEC) bersama Toyota.

2 dari 7 halaman

Bersinarnya Charles Leclerc

Bersinarnya Charles Leclerc

Charles Leclerc (c) Sauber

Sebagai salah satu anggota Ferrari Drivers Academy, Charles Leclerc yang membela Sauber pun menjadi sorotan banyak pihak dalam menjalani musim debutnya di F1. Ia pun sukses membuktikan diri dengan finis keenam pada seri keempat, yakni di Baku, Azerbaijan dan dilanjutkan finis di posisi 10 di pekan balap berikutnya, Catalunya Spanyol.

Pebalap muda asal Monako ini pun kembali finis di posisi 10 besar di Kanada, Prancis, Austria dan Singapura, dan konsisten finis ketujuh di Rusia, Meksiko, Brasil dan Abu Dhabi. Hasil ini tentu cukup mengejutkan banyak pihak, termasuk Leclerc sendiri, mengingat mesin Sauber C37 miliknya bukanlah mesin unggulan.

Atas prestasi gemilang pada musim debutnya ini, pebalap berusia 21 tahun ini mendapatkan kesempatan membela Scuderia Ferrari tahun depan, menggantikan Kimi Raikkonen dan bertandem dengan Sebastian Vettel. Meski begitu, sang team principal, Maurizio Arrivabene menyatakan Leclerc akan bertahan di Ferrari setidaknya sampai 2022.

3 dari 7 halaman

Perginya Ricciardo dari Red Bull ke Renault

Perginya Ricciardo dari Red Bull ke Renault

Daniel Ricciardo (c) AFP

Selama beberapa tahun belakangan, nama Daniel Ricciardo kerap dikait-kaitkan dengan Scuderia Ferrari, dan pebalap Australia ini santer digosipkan bakal meninggalkan Red Bull Racing menuju Tim Kuda Jingkrak.

Ricciardo memang tak menutup-nutupi keinginannya untuk berpisah dengan Red Bull Racing, apalagi balapannya musim ini kerap diwarnai permasalahan teknis. Meski begitu, secara mengejutkan kombinasi antara Ricciardo dan Ferrari justru tak terwujud.

Usai Ferrari mengumumkan Charles Leclerc sebagai tandem baru Sebastian Vettel musim depan, Ricciardo menyatakan dirinya bakal membela Renault Sports F1 dan bertandem dengan Nico Hulkenberg.

4 dari 7 halaman

Perpisahan Kedua Raikkonen dan Ferrari

Perpisahan Kedua Raikkonen dan Ferrari

Kimi Raikkonen (c) AFP

Untuk kali kedua, Kimi Raikkonen meninggalkan Scuderia Ferrari pada akhir 2018. ia pertama kali membela Ferrari pada 2007 dan langsung merebut gelar dunia. Pada akhir 2009, posisinya tergeser oleh Fernando Alonso dan hengkang dari F1 selama dua tahun untuk bergelut di dunia reli dan NASCAR. Secara mengejutkan, ia kembali ke F1 pada 2012 bersama Lotus F1 Team dan dua tahun kemudian kembali ke Ferrari.

Sempat diisukan bakal pensiun, ternyata Raikkonen kembali membuat kejutan dengan keputusannya kembali ke Sauber, yakni tim yang ia bela pada 2001, musim debutnya di F1. Di Sauber, Raikkonen akan tetap mengendarai mesin Ferrari, dan diperkirakan akan ikut dalam proses pengembangan mobil dan tim asal Swiss ini.

5 dari 7 halaman

Lewis Hamilton Kunci Gelar di Meksiko

Lewis Hamilton Kunci Gelar di Meksiko

Lewis Hamilton (c) AFP

Lewis Hamilton sukses meraih gelar dunianya yang kelima usai finis keempat di F1 GP Meksiko. Untuk mengunci gelar, I hanya butuh 7 poin demi menghalangi laju Sebastian Vettel dengan dua balapan tersisa. Start ketiga, ia langsung memimpin balapan namun masalah ban membuatnya melorot ke posisi keempat. Meski begitu, hasil ini sudah cukup membantu untuk mengamankan gelar.

Lima gelar ini membuat Hamilton menyamai rekor Joan Manuel Fangio, yang meraih lima gelar pada era 1950an. Kini ia hanya tertinggal dua gelar lagi dari Michael Schumacher. "Saya merasa sangat bahagia atas pengalaman ini. Menjadi juara adalah impian saya, namun saya tak pernah terpikir bisa menjadi lima kali juara dunia. Saya sangat berterima kasih kepada semua orang yang telah membantu saya. Ini jelas tahun terbaik saya," ujarnya usai balap.

6 dari 7 halaman

Hijrahnya Red Bull Racing ke Honda

Hijrahnya Red Bull Racing ke Honda

Max Verstappen (c) AFP

Usai 12 tahun bekerja sama dengan Renault, Red Bull Racing akhirnya memutuskan untuk menggaet Honda sebagai suplier mesin mereka di F1 2019 mendatang. Langkah Red Bull Racing ini pun mengikuti Scuderia Toro Rosso, yang lebih dulu memakai mesin Honda sejak awal tahun ini.

Cekcok antara Red Bull Racing dan Renault telah terjadi sejak 2014, di mana Sebastian Vettel gagal mempertahankan gelar dunia hingga memutuskan pindah ke Scuderia Ferrari pada 2015. Sejak itu, Red Bull Racing kerap meyakini Renault tak sungguh-sungguh dalam komitmen mereka dalam menyediakan mesin terbaik untuk membantu Daniel Ricciardo dan Max Verstappen memperebutkan gelar dunia.

Di sisi lain, Honda yang tiga tahun bekerja sama dengan McLaren dan setahun bersama Toro Rosso, juga tak kunjung menunjukkan peningkatan performa. Atas alasan ini, mereka menggandeng Red Bull Racing yang konsisten menjadi tim papan atas. Kedua belah pihak pun sepakat menandatangani kontrak berdurasi dua musim, menaungi Verstappen dan Pierre Gasly.

7 dari 7 halaman

Kembalinya Robert Kubica

Kembalinya Robert Kubica

Robert Kubica (c) Williams

Kubica menjalani debutnya di F1 Hungaria 2006 lalu, usai secara mendadak diminta oleh BMW Sauber untuk menggantikan Jacques Villeneuve yang merasakan sakit kepala hebat akibat kecelakaan di Jerman. Kubica pun dipertahankan usai Villeneuve memutuskan untuk meninggalkan BMW Sauber tepat setelah balapan

Pebalap Polandia ini pindah ke Renault pada 2010 dan direncanakan bertahan pada 2011, namun ia mengalami kecelakaan yang nyaris fatal saat turun dalam ajang reli Ronde di Andorra, di mana ia terjebak dalam mobilnya selama lebih dari satu jam sebelum tim penyelamat tiba. Ia pun mengalami amputasi parsial pada lengannya, keretakan pada sikut, bahu dan kaki kanan, dan kehilangan banyak darah. Kecelakaan ini juga membuat Kubica terpaksa berhenti balapan di F1.

Ia baru kembali ke dunia motorsport secara penuh pada 2013 dan fokus pada Kejuaraan Reli Dunia (WRC), dan pada 2017, rumor beredar bahwa Renault tengah berusaha menggelar uji coba dengan Kubica di Valencia dan Hungaria, di mana catatan waktunya ternyata masih cukup kompetitif. Pada yang sama, Williams meminta Kubica menjalani uji coba di atas mesin Mercedes di Silverstone dan Hungaroring. Hasilnya yang cukup memuaskan membuat Kubica menjadi pebalap cadangan Williams sepanjang 2018.

Sebelum seri penutup 2018 digelar di Abu Dhabi, Williams pun mengumumkan bahwa Kubica akan kembali balapan di F1 secara penuh untuk tim mereka tahun depan, di mana ia akan bertandem dengan George Russell. Kubica, yang kini berusia 34 tahun, memilih nomor balap 88, yang pada 2016 dipakai oleh pebalap Indonesia, Rio Haryanto.