
Bola.net - Tiga kali juara World Superbike (WSBK), Troy Bayliss berpendapat suasana paddock kejuaraan balap motor paling prestisius di dunia, MotoGP membosankan.
Bayliss terjun di WSBK sejak tahun 1997, namun pindah ke MotoGP pada tahun 2003 hingga tahun 2005. Pada tahun 2006, ia pun kembali ke WSBK, yakni kejuaraan yang membesarkan namanya.
"Bagi saya, paddock WSBK lebih terasa seperti rumah, karena saya hidup di sana bertahun-tahun. Saya jelas lebih bahagia di sana. Sementara paddock MotoGP lebih serius dan terlalu banyak kehebohan yang semestinya tidak ada di sana," ujarnya.
Pria asal Australia yang identik dengan Ducati inipun berpendapat bahwa orang-orang yang bekerja di MotoGP terlalu banyak alasan. "Jika seorang pebalap MotoGP menjalani balapan yang buruk, ia tak akan bisa langsung turun dari motor dan pergi. Kami harus menjalani rapat, menganalisa segala hal dan harus menjelaskannya. Saya rasa di MotoGP orang-orang terlalu banyak alasan," lanjutnya.
Bayliss sendiri sempat kembali turun di MotoGP Valencia 2006 untuk membela Ducati dan menggantikan Sete Gibernau yang cedera. Saat itu ia sukses meraih kemenangan. Kemenangan itu cukup unik, mengingat itu kemenangan pertama sekaligus terakhir Bayliss di MotoGP, apalagi kala itu statusnya hanyalah pebalap pengganti.
"Bagi saya, MotoGP kurang menyenangkan. Meski begitu, mungkin akan lebih menyenangkan bila saya mampu lebih sering menang di sana," pungkas Bayliss. [initial]
Sumber: Crash.net (cn/kny)
Bayliss terjun di WSBK sejak tahun 1997, namun pindah ke MotoGP pada tahun 2003 hingga tahun 2005. Pada tahun 2006, ia pun kembali ke WSBK, yakni kejuaraan yang membesarkan namanya.
"Bagi saya, paddock WSBK lebih terasa seperti rumah, karena saya hidup di sana bertahun-tahun. Saya jelas lebih bahagia di sana. Sementara paddock MotoGP lebih serius dan terlalu banyak kehebohan yang semestinya tidak ada di sana," ujarnya.
Pria asal Australia yang identik dengan Ducati inipun berpendapat bahwa orang-orang yang bekerja di MotoGP terlalu banyak alasan. "Jika seorang pebalap MotoGP menjalani balapan yang buruk, ia tak akan bisa langsung turun dari motor dan pergi. Kami harus menjalani rapat, menganalisa segala hal dan harus menjelaskannya. Saya rasa di MotoGP orang-orang terlalu banyak alasan," lanjutnya.
Bayliss sendiri sempat kembali turun di MotoGP Valencia 2006 untuk membela Ducati dan menggantikan Sete Gibernau yang cedera. Saat itu ia sukses meraih kemenangan. Kemenangan itu cukup unik, mengingat itu kemenangan pertama sekaligus terakhir Bayliss di MotoGP, apalagi kala itu statusnya hanyalah pebalap pengganti.
"Bagi saya, MotoGP kurang menyenangkan. Meski begitu, mungkin akan lebih menyenangkan bila saya mampu lebih sering menang di sana," pungkas Bayliss. [initial]
Sumber: Crash.net (cn/kny)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 21 Maret 2025 02:10
-
Liga Spanyol 21 Maret 2025 01:47
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:42
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:35
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:25
-
Liga Spanyol 21 Maret 2025 01:18
MOST VIEWED
- Lempar Pujian Selangit Usai MotoGP Argentina, Gigi Dall'Igna Sebut Marc Marquez Pembalap Cerdas
- Alex Marquez Tersinggung Dituduh Selalu Ngalah ke Marc Marquez, Merasa Tak Dihormati Sebagai Pembalap
- Eks Bos Petronas Yamaha Sebut MotoGP Berubah dari 'Ducati Cup' Jadi 'Marquez Championship'
- Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lupa Dukung Pembalap Jagoanmu!
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...