Total E&P Indonesia Kirim Empat Wanita ke Reli Maroko

Total E&P Indonesia Kirim Empat Wanita ke Reli Maroko
Total E&P Indonesia kirim empat wanita ke Rallye Aicha des Gazelles.
Bola.net - Total E&P Indonesia mengirimkan empat perwakilan mereka, yang terbagi dalam dua tim sebagai peserta kejuaraan reli khusus wanita, Rallye Aicha des Gazelles di Maroko pada 15-30 Maret mendatang.

"Ini merupakan kali kedua kami mengirim dua tim ke event yang sama," kata Wakil Presiden Sumber Daya Manusia dan Servis Komunikasi Umum Total E&P Indonesia, Arividya Novianto di Jakarta, Selasa (5/3).

Dua tim wakil Total E&P Indonesia dalam ajang tersebut adalah tim Tarutung yang terdiri dari Yudith Thesia Rani dan Shanti Radianti, sementara Edwina Kharisma Utamidewi dan Feri Susanti tergabung di tim Black Orchid.

Pada perlombaan yang sama tahun lalu perwakilan dari Total E&P Indonesia, yaitu tim Cendrawasih dan tim Gaia berhasil melewati berbagai rintangan dan masuk ke garis finis di kota Essaouira, Maroko.

Tahun lalu Total E&P Indonesia mengirimkan empat perwakilan yaitu Fitri Maryanti, Tri Setiawati, Asti Surakusumah dan Bernadita Darina. Fitri dan Tri yang tergabung dalam tim Cendrawasih berhasil menempati peringkat 85 di klasemen umum dari sekitar 150 peserta, sementara di klasemen tim Total E&P secara global berada di posisi ketiga dari 11 tim terkirim.

Fitri mengatakan ada kebanggaan tersendiri sebagai salah seorang peserta reli yang banyak diikuti pereli profesional dari seluruh dunia tersebut. "Itu memperlihatkan bahwa saya, seorang karyawati biasa sebetulnya bisa melakukan hal-hal yang juga dilakukan oleh para pereli profesional kalau diberi kesempatan," katanya.

Senada dengan Fitri anggota tim Tarutung, Yudith juga menyatakan keikutsertaannya turut membuktikan perempuan juga memiliki kemampuan dalam memandu navigasi dalam sebuah lomba reli. "Saya ingin membuktikan perempuan juga bisa membaca peta dan tentunya ada keinginan untuk memenangi ini," tuturnya.

Sementara itu rekan satu timnya, Santi mengatakan bahwa ia bersama Yudith dan dua kawan lain di tim Black Orchid telah menempuh perjalanan panjang hanya untuk mencapai kepastian sebagai peserta Rallye Aicha des Gazelles.

"Selain ada latihan tersendiri, kami juga harus ambil sertifikasi sebagai syarat. Kami juga diharuskan beradaptasi untuk mengendarai mobil di berbagai jenis permukaan tanah, baik itu berbatu, kerikil maupun pasir," ujar Shanti.

Senior mereka, Fitri, berpesan bahwa dalam perlombaan Rallye Aicha des Gazelles bukan ajang kecepatan melainkan mengutamakan kemampuan navigasi untuk mencapai garis finis.

"Ini bukan reli kecepatan tapi navigasi, selain itu tantangan terbesarnya adalah menaklukkan medan yang ada karena kita meskipun tidak dituntut cepat namun diminta mencari jalan terdekat, terkadang anda bertemu dengan gunung tinggi atau batuan besar, kuncinya adalah mengatasi rasa takut," tutur Fitri.

Rallye Aicha des Gazelles merupakan salah satu perlombaan ternama di dunia otomotif, terutama di kalangan perempuan di seluruh dunia mengingat keunikannya yang hanya diikuti kaum hawa. Para peserta yang berjumlah 150 tim dari 22 negara akan berangkat dari titik start di kota Paris, Perancis menuju gurun pasir di Maroko.

Sebagaimana disebutkan Fitri, Rallye Aicha des Gazelles bukanlah adu kecepatan melainkan adu kemampuan navigasi dengan mencari jarak terpendek untuk mencapai setiap pos, semakin efektif atau pendek jarak yang ditempuh semakin besar perolehan poin.

Perlombaan akan berlangsung sekitar dua minggu dan mengharuskan para peserta bertarung dengan waktu dan alam padang pasir hanya berbekalkan kompas konvensional dan peta topografi.

Tahun 2013 merupakan perhelatan ke-23 Rallye Aicha des Gazelles dan Total E&P telah menjadi sponsor perlombaan tersebut selama 16 tahun berturut-turut. (ant/kny)