Tolak Sesumbar, Fabio Quartararo Sebut Portimao Bakal Jadi 'Ujian' bagi Yamaha

Tolak Sesumbar, Fabio Quartararo Sebut Portimao Bakal Jadi 'Ujian' bagi Yamaha
Fabio Quartararo dan Maverick Vinales (c) Yamaha

Bola.net - Melihat Maverick Vinales dan dirinya masing-masing bisa menang di MotoGP Qatar dan Doha, Fabio Quartararo pun mengaku sangat senang. Namun, rider Monster Energy Yamaha ini tak mau terlena dan justru yakin potensi YZR-M1 baru akan benar-benar teruji dalam MotoGP Portugal di Sirkuit Portimao pada 16-18 April nanti.

Seperti diketahui, baik Vinales maupun Quartararo mendapat acungan jempol dari banyak pihak karena mampu jadi dua rider yang paling lihai mengatur manajemen ban lunak mereka di Losail, meski dapat ancaman dari para rider Ducati yang mesinnya sangat bertenaga dan punya top speed tinggi.

Namun, El Diablo tak mau jemawa menjelang balapan di Portimao, apalagi jika mengingat musim lalu, di mana tiga pengendara M1 versi 2020 meraih hasil jeblok, berkebalikan dengan Franco Morbidelli, yang finis ketiga dan menjalani duel sengit dengan Jack Miller walau sekadar mengendarai M1 versi 2019.

1 dari 3 halaman

Nyaman Sih, Tapi Tak Jamin Sama di Trek Lain

Nyaman Sih, Tapi Tak Jamin Sama di Trek Lain

Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo (c) Yamaha

"Kita akan lihat nanti di Portimao, karena ini salah satu trek paling sulit bagi kami. Kecuali Franco yang punya motor spek 2019 dan finis ketiga, yang lain finis ke-11, 12, dan 14. Jadi, Portimao akan jadi momen kami akan lihat potensi motor kami yang sungguhnya," ungkap Quartararo kepada Crash.net, Jumat (9/4/2021).

"Saat ini, manuver menyalip kami lebih baik dari tahun lalu, karena saya merasakan limitnya dan tahu di mana limitnya. Jadi, saya merasa sangat nyaman dalam menyalip. Saya bisa mengerem secara agresif, tapi kita masih harus lihat dalam balapan lain," lanjut pembalap berusia 21 tahun ini.

Rider Prancis ini tak memungkiri bahwa selama di Qatar, dirinya sangat nyaman mengendarai M1, dan sensasi berkendaranya jauh lebih baik dari tahun lalu. Namun, perlu diingat bahwa para rider dan timnya sejauh ini baru berkendara di Losail, hingga potensi mereka di trek lainnya masih jadi tanda tanya besar.

2 dari 3 halaman

Mau Kerja Secara Bertahap Saja

Quartararo juga belajar dari kiprahnya musim lalu, di mana ia sukses meraih dua kemenangan besar di Jerez, Spanyol, namun kemudian mengalami performa yang naik turun hingga gagal merebut gelar dunia walau sempat memimpin klasemen selama sembilan seri pertama.

"Tahun lalu, saya memenangi dua balapan pertama di Jerez, yang kedua saya unggul delapan detik pada suatu tahap dalam balapan itu. Jadi, mari kita lakukan semua secara bertahap," ungkap Quartararo, yang tak mau sesumbar soal hasil-hasil balapnya di trek-trek Eropa nanti.

"Kami dua kali balapan di trek yang sama (Losail), dan saya nyaman di atas motor ini. Saya merasa bisa cepat di mana pun. Tapi saya tak mau bilang 'ya', lalu berubah jadi 'tidak'. Jadi, saat ini saya percaya pada motor saya, namun tak bisa janji bakal sama di trek lain," pungkasnya.

Sumber: Crashnet