Tiru Strategi Dovizioso, Marquez Tak Takut Jadi Tandem Lorenzo

Tiru Strategi Dovizioso, Marquez Tak Takut Jadi Tandem Lorenzo
Marc Marquez dan Andrea Dovizioso (c) HRC

- Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez mengaku telah belajar banyak hal dari rider Ducati Corse, Andrea Dovizioso usai keduanya bertarung sengit memperebutkan gelar dunia MotoGP tahun lalu. Marquez meyakini Dovizioso memiliki mentalitas yang cukup unik dalam menjalani pekan balap, dan ia pun meniru strateginya musim ni.

Dovizioso belakangan ini diketahui bekerja sama dengan psikolog untuk membantunya membangun mentalitas yang kuat, dan hal ini terbukti dari gebrakannya musim lalu, di mana ia merebut enam kemenangan dan mengakhiri musim sebagai runner up.

Rider Italia ini dikenal dengan karakternya yang sangat tenang, dan hal ini juga dibuktikan lewat tiga kemenangannya tahun lalu, yang ia raih usai mengalahkan Marquez tepat di tikungan terakhir. Marquez menyadari, bahwa cepat tidaklah cukup, dan seorang rider membutuhkan ketenangan seperti yang dimiliki Dovizioso.

1 dari 2 halaman

'Strategi Dovizioso'

Kepada MotoGP.com, Marquez pun mengaku, sepanjang musim dingin, dirinya kerap memeriksa semua alasan mengapa ia memenangkan atau kehilangan gelar dunia. "Tahun lalu saya belajar banyak hal dari satu rider, dan ia adalah Dovi. Saya belajar mengendalikan berbagai situasi. Dovi mampu fokus hanya pada garasinya sendiri, dan melupakan sisanya. Inilah yang membuat pekan balapan lebih mudah," ungkapnya.

"Dovi sangat baik dalam melakukannya dan saya melakukan analisa mendalam, kemudian saya contoh dan berlakukan hal tersebut tahun ini. Anda bisa melancarkan strategi macam ini, yakni 'Strategi Dovizioso', saat Anda punya kecepatan dan motor yang baik," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Lorenzo? Siapa Takut!

Lorenzo? Siapa Takut!

Jorge Lorenzo dan Marc Marquez (c) AFP

Bertarung dengan Dovizioso selama dua tahun terakhir, Marquez pun akan punya rival yang lebih sengit lagi tahun depan. Pasalnya, ia akan bertandem dengan Jorge Lorenzo. Bersama-sama, mereka akan membuat Repsol Honda menjadi tim terkuat di MotoGP, dengan total belasan gelar dunia dikawinkan oleh keduanya.

"Kepindahan Jorge dari Ducati ke Honda penting bagi Honda, karena seorang juara seperti dia akan menang dengan motor kami, bukan dengan motor lain. Bagi saya sendiri, memang lebih baik punya salah satu rider terbaik sebagai tandem dan kami akan punya perangkat yang sama. Mengapa? Karena saya takkan bisa lagi cari-cari alasan untuk kalah," pungkasnya.