Tiga Kali Gagal Finis, Dovi Bantah Tertekan Lorenzo

Tiga Kali Gagal Finis, Dovi Bantah Tertekan Lorenzo
Andrea Dovizioso (c) Ducati

Bola.net - - 'Jarang melakukan kesalahan' adalah label yang dimiliki oleh seorang Andrea Dovizioso selama beberapa tahun terakhir. Meski begitu, label ini justru tengah dipertanyakan, usai rider Ducati Corse tersebut gagal finis di MotoGP Catalunya, Spanyol akhir pekan lalu.

Ini adalah ketiga kalinya Dovizioso gagal finis dalam tujuh seri pertama, yakni setelah kecelakaan di Jerez, Spanyol dan Le Mans, Prancis. Jumlah poinnya pun kian tertinggal dari para rivalnya di klasemen sementara, dan ambisinya merebut gelar dunia dipastikan bakal berjalan sulit.

Start ketiga, Dovizioso melorot satu posisi pada lap pertama usai disalip Andrea Iannone, namun ia segera membalas di lap berikutnya. Selama tujuh lap, ia membuntuti Jorge Lorenzo dan Marc Marquez, namun terjatuh dengan sendirinya pada Lap 9 di Tikungan 5. Dovizioso pun membantah tertekan oleh Lorenzo, yang belakangan menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.

1 dari 3 halaman

Bukan Soal Lorenzo

Bukan Soal Lorenzo


Kini Dovizioso kembali melorot ke peringkat delapan pada klasemen pembalap dengan koleksi 66 poin, jumlah poin yang sama dengan Lorenzo di peringkat ketujuh. Dovizioso baru meraih satu kemenangan dan satu finis kedua, sementara Lorenzo telah mengoleksi dua kemenangan.

"Ini bukan soal Jorge. Ini karena saya ingin menang, ingin mengejar ketertinggalan poin dari Marc. Marc ada di depan, jadi saya tak mau menyerah. Saya kehilangan 0,1-0,2 detik per lap. Tapi saat grip rendah, 0,1-0,2 detik bisa terasa seperti satu detik. Jadi saya kelewat ngotot. Inilah yang terjadi dan kami pulang tanpa poin," ujarnya kepada Crash.net.
2 dari 3 halaman

Lorenzo Sang Panutan

Lorenzo Sang Panutan


Dovizioso pun masih berusaha berpikir positif soal kesalahannya ini, bahkan menyangkal bahwa kemenangan ganda Lorenzo di Italia dan Catalunya berdampak negatif baginya. Menurut rider 32 tahun ini, taktik Lorenzo bisa dipelajari demi bangkit di seri-seri berikutnya.

"Saya rasa ada beberapa hal yang bisa diperbaiki, terutama jika Anda punya tandem yang kuat, seperti Jorge sekarang. Jika Anda punya tandem yang cepat, ada hal positif dan negatif. Ini sulit dikendalikan, tapi positifnya Anda punya panutan untuk dipelajari, yakni hal yang sebelumnya tak saya miliki," pungkas Dovizioso.