'Terpuruk, Lorenzo dan Ducati Harus Saling Bantu'

'Terpuruk, Lorenzo dan Ducati Harus Saling Bantu'
Jorge Lorenzo (c) Ducati

Bola.net - - Hasil balap Ducati Corse di tiga seri pertama MotoGP tahun ini belum juga menunjukkan tanda-tanda kelanjutan sukses tahun lalu, di mana mereka meraih 10 podium termasuk dua kemenangan. Juara dunia GP500 1990-1992, Wayne Rainey pun menyatakan rasa cemasnya kepada Marca, terutama untuk Jorge Lorenzo.

Sejauh ini, Ducati baru meraih podium lewat Andrea Dovizioso di Qatar, di mana Lorenzo finis ke-11. Usai keduanya sama-sama gagal finis di Argentina, Dovizioso finis keenam di Austin, diikuti Lorenzo di posisi kesembilan. Rainey mengaku mengkhawatirkan proses adaptasi Lorenzo yang ternyata butuh waktu lebih lama dari dugaan.

Pria Amerika Serikat ini pun agak ragu keputusan Lorenzo meninggalkan Yamaha demi Ducati merupakan langkah tepat. "Mungkin Jorge berpikir, 'aku yang terbaik, dan aku ingin membuktikannya,' dan lalu hijrah ke Ducati. Saya tak tahu apa ia benar-benar berpikir dirinya yang terbaik. Yang jelas ia tengah berpikir ia harus mengalami kemajuan," ujar Rainey.

Rainey juga menyatakan bangkit dari keterpurukan bukanlah tugas Lorenzo semata, melainkan juga Ducati. Menurutnya, Lorenzo harus berusaha keras beradaptasi, sementara Ducati harus berusaha memenuhi kebutuhannya. "Jorge harus ubah gaya balap, dan Ducati harus membantu. Keduanya harus saling memahami, bahwa Jorge sangat smooth sementara Ducati harus dikendarai secara agresif," ungkapnya.

Meski begitu, musuh bebuyutan juara dunia GP500 1993, Kevin Schwantz ini tetap optimis, cepat atau lambat Lorenzo akan tampil lebih baik, apalagi rider Spanyol tersebut mulai merasa nyaman usai Ducati mengubah posisi duduknya di Austin akhir pekan lalu.

"Saya yakin setiap kali ia mengendarai motornya, ia merasa jauh lebih nyaman. Semoga begitu. Saat ini, ia sangat tertinggal. Sejatinya saya cukup terkejut melihat betapa jauhnya ia tertinggal," pungkas Rainey.