Tanpa Penonton atau 2 Kali Balapan, MotoGP Godok Semua Solusi

Tanpa Penonton atau 2 Kali Balapan, MotoGP Godok Semua Solusi
CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta (c) MotoGP.com

Bola.net - CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, mengaku pihaknya terbuka pada semua opsi soal cara menggelar 19 seri tersisa di MotoGP 2020, mengingat seri perdana tahun ini harus ditunda akibat terus merebaknya pandemi virus corona (Covid-19). Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya dengan Diario AS, Rabu (18/3/2020).

Aksi kelas MotoGP di Qatar pada 6-8 Maret lalu dibatalkan usai ada restriksi travel untuk Italia, dan Seri Thailand, Austin, dan Argentina segera ditunda sampai Oktober-November. Seri perdana pun diharapkan digelar di Jerez, Spanyol, pada 1-3 Mei, namun dengan catatan pandemi sudah mereda.

Menurut Ezpeleta, membatalkan aksi kelas tertinggi di Qatar adalah keputusan tepat. Ia mengaku Dorna, yang bermarkas di Barcelona, Spanyol, tak pernah punya gagasan untuk tetap menggelar tanpa rider-rider atau anggota tim asal Italia.

"Kami menganggap orang Italia sebagai saudara kami. Tak pernah terpikir kami memulai musim tanpa mereka. MotoGP harus dilaksanakan bersama semua peserta. Saya memberi solidaritas kepada mereka, tapi saya rasa semua orang di Eropa akan segera butuh solidaritas dari mereka. Saya sungguh tak sabar semua ini berakhir," ujar Ezpeleta.

1 dari 1 halaman

Ogah Ambil Keputusan Sebelum Situasi Kembali Normal

Ezpeleta pun menyatakan pihaknya akan berusaha sekeras mungkin agar 19 balapan tetap digelar ketika situasi dunia telah membaik, entah itu digelar tanpa penonton, atau menggelar dua balapan sekaligus pada pekan balap yang sama, seperti format WorldSBK.

"Kami bisa mempertimbangkan menggelar dua balapan pada satu pekan balap yang sama, tapi kita harus menunggu semuanya kembali normal. Setelahnya, kami dan tim-tim peserta akan membicarakan rencana macam apa yang bisa kami lakukan," ungkap pria berusia 74 tahun ini.

"Lebih baik balapan tanpa penonton ketimbang tak balapan sama sekali. Saya takkan berhenti berusaha sampai tak bisa lanjut, karena saya harus melakukannya. Ini tanggung jawab saya dan saya tak mau gagal. Kami yakin bisa dapat solusi. Saya optimistis. Saya harap ini semua tak berlangsung lama," tutup Ezpeleta.