Tangguh di MotoGP, Maverick Vinales Malah Takut Naik Motor di Jalanan

Tangguh di MotoGP, Maverick Vinales Malah Takut Naik Motor di Jalanan
Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales (c) Yamaha

Bola.net - Maverick Vinales boleh jadi merupakan salah satu pembalap terbaik di MotoGP dan berani melaju dengan kecepatan 350 km/jam di setiap pekan balap. Namun, rider Monster Energy Yamaha ini ternyata justru takut mengendarai motor di jalanan.

Rasa takut mengendarai motor di jalan raya ironisnya memang dialami oleh banyak pembalap motor, terutama di MotoGP. Jorge Lorenzo misalnya, ia bahkan mengaku lebih suka naik mobil jika harus pergi ke suatu tempat. Hal yang sama pun dialami oleh Vinales.

Dalam wawancaranya dalam acara bincang-bincang 'La Resistencia' pada Senin (21/9/2020) usai kemenangannya di MotoGP Misano, Emilia Romagna, sehari sebelumnya, Vinales pun mengungkapkan fakta unik ini. Menurutnya berkendara di jalanan jauh lebih berbahaya.

1 dari 3 halaman

Lebih Buruk dari Balapan

Lebih Buruk dari Balapan

Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales (c) Yamaha

"Saya tak pernah naik motor di jalanan. Saya rasa itu berbahaya. Saat saya lihat para pengendara motor melewati mobil, saya bilang, 'Ini lebih buruk dari sebuah balapan!' Saya pernah naik motor di jalanan sekali, saat masih berusia 14 tahun, tapi tak pernah lagi," ujarnya seperti yang dikutip Marca.

Namun, ia tak malu mengakui pernah coba naik motor untuk bikin seorang perempuan yang ditaksirnya tertarik. Tapi ternyata ia justru mengalami nasib sial.

"Saya pernah coba naik motor di jalanan untuk bikin senang seorang cewek, tapi saya malah jatuh. Lalu saya kabur saja. Saya juga pernah bikin rusak motor sepupu saya. Waktu itu saya cuma pakai sendal dan baju renang," kisah juara dunia Moto3 2013 ini.

2 dari 3 halaman

Takut Saat Jatuhkan Diri di MotoGP Styria

Bicara soal rasa takut naik motor, Vinales juga mengungkapkan perasaannya saat ia jadi pusat perhatian karena menjatuhkan diri dalam kecepatan 250 km/jam di Tikungan 1 Red Bull Ring dalam MotoGP Styria, yakni saat rem motornya rusak dan meledak.

Rider Spanyol berusia 25 tahun itu pun mengaku sempat ketakutan berkendara dengan kondisi rem yang tak ideal. Namun, jika ia tak menjatuhkan diri, konsekuensinya bisa lebih buruk lagi karena ia bisa jadi menabrak dinding pembatas yang kelewat dekat.

"Saya lihat kehidupan saya melintas secara perlahan. Saya pun menjatuhkan diri tanpa berpikir. Saya pun bilang pada diri sendiri, 'Bagaimana caranya agar aku tidak lagi semenderita ini?' Saya memang mampu bangkit, tapi tentu saja saya sempat takut," pungkasnya.

Sumber: Marca