Tak Tutup Opsi Kembali ke MotoGP, Scott Redding Fokus Juarai WorldSBK

Tak Tutup Opsi Kembali ke MotoGP, Scott Redding Fokus Juarai WorldSBK
Pembalap Aruba.it Racing Ducati, Scott Redding (c) Ducati

Bola.net - Usai sukses memenangi Race 1 dan Race 2 dalam WorldSBK Spanyol di Sirkuit Jerez pada 1-2 Agustus, Scott Redding kembali menjadi topik pembicaraan yang hangat di paddock MotoGP, yakni kejuaraan yang ia pernah ia geluti pada 2014-2018 usai menjadi runner up Moto2.

Usai hengkang dari MotoGP, Redding pindah ke British Superbike (BSB) pada 2019, membela Be Wiser Ducati dan langsung jadi juara. Prestasi ini membuatnya kembali dilirik Ducati Corse untuk diturunkan di WorldSBK bersama Aruba.it Racing Ducati, menggantikan runner up tahun lalu, Alvaro Bautista.

Dalam seri perdana di Australia, awal Maret lalu, Redding langsung unjuk gigi di atas Panigale V4R dengan meraih tiga podium. Ia pun jauh lebih kuat saat musim 2020 dilanjutkan di Jerez, dengan memenangi Race 1 dan 2, serta finis kedua di Superpole Race. Redding pun bahagia bisa kembali kompetitif usai masa kelam di MotoGP.

1 dari 3 halaman

Diperebutkan Banyak Tim Usai Juarai BSB 2019

Diperebutkan Banyak Tim Usai Juarai BSB 2019

Pembalap Aruba.it Racing Ducati, Scott Redding (c) Ducati

"Saya sempat ogah lihat motor lagi. Saya mengerahkan hati dan jiwa saya dalam balapan. Tapi jika saya tak bisa menang dan tim saya tak tertarik mencoba, maka itu hanya buang-buang waktu. Usai saya meninggalkan Aprilia (di MotoGP), tak seorang pun menginginkan saya. Tapi usai saya menjuarai BSB, malah ada 'antrian'," ujar Redding via La Gazzetta dello Sport seperti yang dikutip Corsedimoto.

Di lain sisi, Redding juga mengakui bahwa karakternya yang blak-blakan dan 'semau gue' juga kerap dikritik di arena MotoGP, meski justru disukai oleh banyak fans balap. Usai pindah ke BSB dan kini ke WorldSBK, Redding merasa bisa menjadi dirinya sendiri seperti saat ia masih turun di kelas-kelas balap yang lebih ringan.

"Orang ingin saya menjadi apa adanya. Kadang omongan saya bisa menyakiti, tapi saya tak suka bohong. Tapi kini saya kembali percaya diri, ada perbedaan soal cara saya berkendara. Beberapa tahun terakhir di MotoGP bikin saya lelah, dan saya tak menyadarinya. Tapi kini seperti saat di GP125, saya tahu saya bisa menang," ungkapnya.

2 dari 3 halaman

Tekad Raih Setidaknya 2 Gelar WorldSBK

Kini di WorldSBK, Redding pun menghadapi tantangan besar, yakni merebut gelar dunia, yang berarti ia harus mengalahkan rider Kawasaki Racing Team, Jonathan Rea, sang lima kali juara dunia. Jika berhasil setidaknya meraih dua gelar, barulah ia ingin kembali membuka pintu untuk kembali ke MotoGP, dengan syarat motor dan tim yang mumpuni.

"Johnny berpengalaman, tapi hari saat ia akan dikalahkan seseorang akan datang, dan saya merasa bisa jadi orang itu. Kini saya punya tim yang tepat. Saya bahkan bilang padanya berkali-kali. Saya kenal Johnny sejak saya masih 13-14 tahun. Kami rival, tapi kami saling menghormati. Kami mungkin tak pernah makan malam bareng, tapi saya takkan pernah bicara buruk tentangnya," kisah Redding.

"Saya naik ke MotoGP setahun lebih awal dan tanpa motor yang tepat. Saya yakin, jika punya motor yang baik, saya bisa meraih podium di tiap balapan. Tapi jika saya tak bisa kembali ke sana, takkan jadi drama. Satu-satunya yang bisa saya lakukan adalah menjuarai WorldSBK untuk Ducati, dan lalu berkata, 'Kalian memberiku motor, dan aku meraih dua gelar dunia, kini opsi apa yang kalian punya?'" tutupnya.