Tak Menyesal Pernah Kerja Bareng Valentino Rossi, Ducati: Kami Tak Ditakdirkan Bersama

Tak Menyesal Pernah Kerja Bareng Valentino Rossi, Ducati: Kami Tak Ditakdirkan Bersama
Valentino Rossi (c) Twitter/Yamaha MotoGP

Bola.net - CEO Ducati Motor Holding, Claudio Domenicali, mengaku pihaknya sama sekali tak menyesal pernah bekerja sama dengan Valentino Rossi di MotoGP 2011 dan 2012, meski kedua belah pihak gagal total merebut gelar dunia dan bahkan kemenangan. Hal ini ia sampaikan via Motorcycle News seperti yang dikutip Motosan, Minggu (17/4/2022).

Rossi diketahui membela Ducati Team selama dua musim, diharapkan menjadi ujung tombak pengembangan Desmosedici usai Casey Stoner hengkang ke Repsol Honda. Sayangnya, usai investasi besar-besaran, kerja sama ini hanya menghasilkan tiga podium dalam dua tahun, membuat hubungan kedua pihak retak.

Saking terpuruknya, The Doctor bahkan mengaku sempat bertekad ingin pensiun dalam usia 33 tahun, sebelum pintu Yamaha kembali terbuka untuknya pada 2013. Meski kerja sama ini berujung pahit, Domenicali, yang pada 2011-2013 masih menjabat sebagai Sporting Director Ducati Corse, yakin tak perlu ada yang disesali.

1 dari 2 halaman

Sebut Valentino Rossi Tak Tergantikan

CEO Ducati Motor Holding, Claudio Domenicali (c) DucatiCEO Ducati Motor Holding, Claudio Domenicali (c) Ducati

Domenicali bahkan menyatakan mungkin Rossi dan Ducati tak bisa cocok karena memiliki perbedaan visi dan misi. "Saya percaya bahwa Vale tidak tergantikan. Ia orang yang unik, yang sukses mengombinasikan talenta, semangat, hasil, simpati, dan sebagai tambahan: karier panjangnya yang menakjubkan," ungkap pria asal Italia itu.

"Di lain sisi, perusahaan kami punya sejarahnya sendiri. Kami sudah jauh lebih berkembang ketimbang 10 tahun lalu. Kami adalah pabrikan yang sangat solid dan merupakan identitas Italia. Saya tak hanya bicara soal olahraga, melainkan juga teknologi. Kami sedikit mirip Ferrari di Formula 1," lanjutnya.

Di lain sisi, Domenicali meyakini, andai tahun lalu naik Desmosedici GP21 seperti Pecco Bagnaia dan Jack Miller, Rossi bisa tampil jauh lebih kompetitif ketimbang menaiki Yamaha. Sebagai catatan, GP21 memang sukses meraih total 22 podium, termasuk 7 kemenangan, dengan 5 rider berbeda sepanjang 2021. Bagnaia bahkan jadi runner up.

2 dari 2 halaman

Dulu Ducati Dikembangkan untuk Casey Stoner

Dulu Ducati Dikembangkan untuk Casey Stoner

Casey Stoner (c) Ducati

Domenicali juga menyebut, salah satu faktor kesulitan Rossi satu dekade lalu adalah fakta bahwa Desmosedici sangat erat dengan Stoner. "Ducati masa kini sangat berbeda dari yang dikendarai Vale selama dua tahun. Saya rasa, ia bakal kompetitif andai naik motor 2021. Tapi kami tak menyesal pernah balapan bersama," tuturnya.

"Hanya saja, kala itu kami menjalani momen di mana kami tak ditakdirkan untuk satu sama lain. Motor kami saat itu dikembangkan untuk Casey Stoner. Vale punya performa yang sangat baik, namun sangat sulit bagi seorang rider untuk membiasakan diri dengan perilaku motor yang lebih berimbang," pungkas Domenicali.

Uniknya, meski tak pernah membela Ducati lagi sampai akhir kariernya, Rossi memutuskan bekerja sama dengan pabrikan yang bermarkas di Borgo Panigale, Bologna, itu sebagai tim satelit, yakni Mooney VR46 Racing Team. Musim ini, Ducati menyediakan GP22 untuk Luca Marini, dan GP21 untuk Marco Bezzecchi.

Sumber: Motorcycle News, Motosan