Tak Jadi Sorotan Seperti Lorenzo, Dovizioso Bersyukur

Tak Jadi Sorotan Seperti Lorenzo, Dovizioso Bersyukur
Andrea Dovizioso (c) AFP

Bola.net - - Sejak turun di kelas balap yang lebih ringan, Andrea Dovizioso kerap digadang-gadang bakal menjadi bintang masa depan MotoGP. Hal ini tentu berkat gelar dunia GP125 2004 yang ia raih, juga pertarungan-pertarungan sengit bersama Jorge Lorenzo di GP250. Meski begitu, ketika naik ke MotoGP pada 2008, namanya justru tenggelam.

Menjalani debut bersama tim satelit Jir Scot Honda, Dovizioso tak terlalu digubris oleh khalayak ramai, yang lebih fokus menanti performa Lorenzo yang merupakan GP250 2006-2007. Bertahun-tahun di MotoGP, ia juga kalah nama dibanding Ben Spies dan Cal Crutchlow. Meski begitu, tahun ini ia sukses membuat orang 'ingat' padanya.

Awal tahun ini, kebanyakan orang juga lebih fokus menanti gebrakan Lorenzo, yang pindah ke Ducati dan bertandem dengan Dovizioso usai membela Yamaha selama sembilan tahun. Nyatanya, justru Dovizioso lah yang mencuri perhatian; sempat memimpin klasemen dan mengoleksi enam podium yang empat di antaranya merupakan kemenangan.

Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo (c) AFPAndrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo (c) AFP

"Saya tak fokus pada hal-hal macam itu (perhatian fans). Saya tak memenangkan banyak balapan. Balapan Dovizioso tak ada apa-apanya untuk dianalisis. Banyak hal tak diperhitungkan orang. Kini saya mengoleksi empat kemenangan, tapi saya akan melanjutkan mentalitas dan strategi yang sama. Yang berbeda hanyalah kehidupan saya dan cara menghadapi pekan balap," ujarnya kepada Motorsport Total.

Dovizioso pun mengaku telah mengubah metode latihan selama musim dingin, yang membuat mentalnya jauh lebih kuat dari sebelumnya. "Saat meraih hasil baik di seri pertama, saya tak mengira bakal memperebutkan gelar, tapi saya lebih termotivasi dari sebelumnya. Motor kami sejatinya tak banyak berubah. Sayalah yang berubah. Hal-hal kecil macam ini dapat menghadirkan perbedaan besar," ungkapnya.

Sorotan penggemar dan awak media kepada Lorenzo juga diakui Dovizioso sebagai keuntungan besar. Dengan begitu, ia bisa bekerja lebih tenang tanpa harus dibebani banyak tekanan dari pihak luar. Hasilnya, kini ia merupakan rival terberat Marc Marquez dalam perebutan gelar dunia.

"Saya menerima tantangan itu. Pada awal musim, semua mata tertuju pada Jorge. Hal ini justru bagus bagi rider dengan karakter seperti saya. Rider lain mungkin akan merasa hal ini tak menyenangkan, tapi bagi saya berbeda. Daripada fokus pada Jorge, saya lebih fokus pada kinerja saya sendiri dan menganalisis apa yang bisa saya lakukan lebih baik," pungkasnya.

Dengan empat seri tersisa, Dovizioso kini berada di peringkat kedua pada klasemen pembalap dengan 208 poin, tertinggal 16 poin dari Marquez. Ia pun akan kembali turun lintasan dalam MotoGP Jepang yang digelar di Sirkuit Twin Ring Motegi pada 13-15 Oktober mendatang.