Tak Ikut-Ikut Yamaha, Ducati Ogah Buru-Buru Tentukan Pebalap

Tak Ikut-Ikut Yamaha, Ducati Ogah Buru-Buru Tentukan Pebalap
Pebalap Ducati Team, Danilo Petrucci (c) Ducati

Bola.net - Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti, angkat topi kepada Yamaha yang tegas tak menunggu keputusan Valentino Rossi soal masa depannya di MotoGP, langsung memperpanjang kontrak Maverick Vinales, dan menandemkannya dengan Fabio Quartararo. Meski begitu, kepada Speedweek, ia mengaku Ducati tak ingin mengikuti langkah cepat Yamaha ini.

Berbeda dengan tim lain, sejauh ini Ducati dikenal lamban dalam menentukan line up pebalapnya, dengan cara menunggu terlalu lama sebelum menjalin komitmen baru, hingga si pebalap merasa tak dipercaya oleh tim. Contoh paling mencolok adalah Jorge Lorenzo, yang pindah ke Repsol Honda usai Seri Mugello, Italia, pada 2018.

Meski begitu, Ciabatti membela langkah Ducati tersebut, berdalih yakin bahwa situasi semua pebalap tak bisa dipukul sama rata. Contohnya, Danilo Petrucci, yang justru mengalami penurunan hasil dan performa pada pertengahan 2019 setelah dapat perpanjangan kontrak.

1 dari 2 halaman

Pebalap Punya Mentalitas Berbeda-beda

Pebalap Punya Mentalitas Berbeda-beda

Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti (c) Ducati

"Ada pebalap yang hanya bisa fokus balapan jika sudah pegang kontrak. Mereka akan merasa lebih nyaman jika masa depannya sudah jelas. Ada juga pebalap yang tak peduli sudah punya kontrak atau belum. Inilah bedanya, semua tergantung pada si pebalap," ungkap Ciabatti.

"Ada juga pebalap yang merasa tertekan jika terlibat dalam negosiasi kontrak selama berpekan-pekan. Opsi berbeda bisa memengaruhi mentalitas mereka. Jadi ini semua bukan soal ketentuan tim, dan Anda harus lihat setiap kasus secara individual," lanjutnya.

"Contohnya Danilo. Jujur saja saya merasa ini kebetulan, tapi ia memang sangat cepat pada paruh pertama 2019. Setelah tanda tangan kontrak baru, hasilnya malah melemah. Tapi seperti yang saya bilang, setiap pebalap memang punya jalan pikiran berbeda," tambah Ciabatti.

2 dari 2 halaman

Sayangkan Performa Petrucci

Pada awal musim 2019, Petrucci yang pertama kali membela tim pabrikan, memang tampil mengesankan. Puncaknya adalah kemenangan yang ia raih di Mugello. Sayangnya, setelah tanda tangan kontrak di Sachsenring, Jerman, ia hasil terbaiknya hanyalah finis ketujuh, yakni di Silverstone, Inggris.

"Danilo memulai 2019 tanpa beban: tiga kali finis keenam, sekali finis kelima, lalu meraih tiga podium beruntun. Setelahnya, ia tampil baik, seperti di Assen dan Sachsenring, tapi usai itu ia tampaknya memberi dirinya sendiri beban kelewat besar. Padahal, jika ia duduk di peringkat ketiga klasemen, ia bisa menerima bonus bagus," tutup Ciabatti.

Tahun ini, Ducati Team menaungi Andrea Dovizioso dan Petrucci, yang masing-masing akan berusia 34 dan 30 tahun. Tim Merah pun diketahui tengah mengincar rider muda, dan rider Pramac Racing, Jack Miller, menjadi kandidat utama untuk diturunkan di tim itu.