Tak Hanya Darryn Binder, 3 Rider Ini Juga Pakai 'Jalur Aksel' ke MotoGP

Tak Hanya Darryn Binder, 3 Rider Ini Juga Pakai 'Jalur Aksel' ke MotoGP
Pembalap Petronas Sprinta Racing, Darryn Binder (c) Petronas SRT

Bola.net - Baru-baru ini paddock Grand Prix dihebohkan oleh seorang pembalap yang akan melompat langsung dari kelas teringan, yakni Moto3, ke kelas tertinggi, yakni MotoGP. Artinya, ia takkan turun di kelas intermediate, Moto2, lebih dulu. Rider tersebut adalah Darryn Binder, yang saat ini masih membela Petronas Sprinta Racing.

Rumor bahwa Binder akan melompat langsung dari Moto3 ke MotoGP sudah beredar sejak Agustus 2021 lalu. Namun, pengumuman resminya baru dirilis pada pertengahan Oktober. Binder, yang berusia 23 tahun, punya kontrak yang terikat langsung dengan Yamaha, dan akan diturunkan di WithU Yamaha RNF MotoGP Team.

Rider yang akrab disapa 'Daz' ini merupakan adik dari pembalap Red Bull KTM Factory Racing sekaligus juara dunia Moto3 2016, Brad Binder. Musim depan, ia akan bertandem dengan tiga kali runner up MotoGP, Andrea Dovizioso. Ia akan menjalani debut di atas YZR-M1 dalam uji coba pascamusim di Jerez, Spanyol, 18-19 November.

Meski begitu, menurut sejarah Grand Prix, Binder bukanlah satu-satunya pembalap yang menempuh jalur 'aksel' atau 'akselerasi' demi melompat langsung dari kelas teringan ke kelas tertinggi. Siapa saja sih mereka? Berikut ulasannya seperti yang dilansir oleh La Gazzetta dello Sport pada Senin (1/11/2021).

1 dari 3 halaman

Jack Miller

Jack Miller

Pembalap Ducati Lenovo Team, Jack Miller (c) AP Photo

Jack Miller menjalani debut Grand Prix lewat Moto3 pada 2012, meski sempat menjalani beberapa balapan di GP125 setahun sebelumnya. Berasal dari Australia, ia diharapkan jadi penerus Casey Stoner. Namun, namanya baru mengguncang paddock MotoGP saat berebut gelar dunia Moto3 2014 bersama Alex Marquez.

Usai jadi runner up, Miller ingin naik ke MotoGP pada 2015, dan pengakuannya ini sampai ke telinga Honda, yang langsung memberinya kontrak tiga musim. Sayang, ia gagal kompetitif, hingga pindah ke Pramac Racing pada 2018, di mana ia meraih sembilan podium sebelum hijrah ke Ducati Lenovo Team musim ini.

2 dari 3 halaman

Garry McCoy

Eks pembalap MotoGP, Garry McCoy. (c) MotoGP.comEks pembalap MotoGP, Garry McCoy. (c) MotoGP.com

Selain Miller, ada satu lagi rider Australia yang melompat langsung dari kelas teringan ke kelas tertinggi. Rider tersebut adalah Garry McCoy, yang melompat dari GP125 ke GP500 pada 1998 lalu. Sebelumnya, McCoy menjalani lima musim di GP125, meraih 7 podium dan 2 kemenangan.

McCoy pun mengakhiri musim terakhirnya di GP125 di peringkat 7 pada klasemen, dan kemudian naik ke GP500 bersama Honda. Pada 1999, ia pindah ke Yamaha dan justru tampil baik. Sepanjang kariernya di kelas para raja, ia mengoleksi 10 podium dan 3 kemenangan. Hasil terbaiknya adalah peringkat 5 di GP500 2000.

3 dari 3 halaman

Loris Reggiani

Eks pembalap GP500, Loris Reggiani (c) MotoGP.comEks pembalap GP500, Loris Reggiani (c) MotoGP.com

Pembalap Italia, Loris Reggiani, juga merasakan 'jalur aksel' demi naik ke GP500. Ia melakukannya pada 1982 bersama Suzuki usai menjadi runner up GP125 pada tahun sebelumnya, walau sempat turun di GP250 pada tahun yang sama dengan tiga fasilitas wildcard.

Sayangnya, Reggiani sulit kompetitif, hanya meraih satu podium, sebelum turun lagi ke GP250 pada 1984. Usai jadi runner up GP250 1992 dan duduk di peringkat 3 pada 1993, Reggiani kembali ke GP500 pada 1994 bersama Aprilia. Namun, gagal meraih podium selama dua musim sebelum pensiun.

Sumber: La Gazzetta dello Sport